Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 2022 sebagai periode yang sulit bagi dunia. Beruntung tidak begitu terasa bagi masyarakat Indonesia.
"Tahun 2022 kemarin adalah tahun yang sangat sulit. Tahun yang sangat sulit bagi dunia bagi seluruh negara yang ada di dunia ini tapi kita sepertinya tidak merasakan," ungkap Jokowi dalam Perayaan Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan yang ke-50, Selasa (10/1/2023)
"Karena kita masih tumbuh pada posisi normal ekonomi kita," tegasnya. Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5% dengan inflasi di bawah 6%.
Pada 2022 ada setidaknya beberapa persoalan yang berlangsung sekaligus. Pandemi covid-19 yang tidak sepenuhnya selesai, bahkan melonjak di beberapa negara. China adalah salah satunya.
Rantai pasok menjadi permasalahan ketika beberapa negara mulai membuka aktivitas dan mendorong terjadinya peningkatan permintaan. Pasokan yang tidak mencukupi menjadikan inflasi tinggi.
Situasi semakin buruk ketika perang Rusia dan Ukraina meletus. Krisis energi dan pangan terjadi di banyak negara. Pada kesempatan yang sama negara maju seperti Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan dengan agresif yang menimbulkan gejolak di pasar keuangan.
"Tahun kemarin adalah tahun tahun turbulensi ekonomi yang sulit dihitung dan sulit diprediksi dan tahun ini akan jauh lebih sulit bagi dunia," pungkasnya.
0 Komentar