Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pencairan bantuan bagi perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur diperkirakan akan terbagi dalam lima tahap. Dia berharap seluruh rumah warga yang rusak sudah selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023.
"Kami perkirakan sampai lima tahap ini, secara terus-menerus kita akan data sampai betul-betul by name by address jelas. Ini anggarannya akan terus kita ajukan ke Kementerian Keuangan untuk diberikan ke masyarakat," ujar Suharyanto dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden pada Kamis (8/12/2022).
"BNPB sudah membuat timeline pelaksanaan rehab rumah terdampak ini, khususnya untuk masyarakat. Harapan kami di Juni atau Juli 2023 ini semuanya sudah selesai diperbaiki," jelasnya.
Adapun secara keseluruhan ada 53.408 rumah rusak terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000-an rumah russk sudah terverifikasi dan diberikan bantuan ganti rugi pembangunannya secara langsung oleh Presiden Jokowi pada Kamis. Presiden Jokowi juga telah meninjau rumah contoh tahan gempa.
Suharyanto menuturkan, rumah contoh tersebut merupakan salah satu skema untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur. Nantinya ada dua skema perbaikan rumah yang disediakan pemerintah. "Yang pertama kalau memang yang punya rumah itu mampu dia bisa mengerjakan sendiri dan didampingi supaya rumah yang diperbaiki tetap tahan gempa," kata Suharyanto. "Yang kedua, kalau ingin menyerahkan kepada pemerintah nanti ada TNI dan pihak ketiga, ada rumah contoh, beberapa rumah contoh sudah dibangun dan nanti yang akan dilihat Bapak Presiden di Yonif 300 Raider," lanjutnya Rumah contoh tahan gempa tersebut memiliki spesifikasi berupa pondasi lajur batu kali dengan struktur baja CNP dibungkus mortar.
Dindingnya menggunakan bata ringan yang diaci serta dicat. Kusen dan rangka atapnya memakai baja ringan. Sebelumnya, rumah tersebut pernah dibangun sebagai hunian tetap tahan gempa di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
0 Komentar