Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan deretan proyek infrastruktur yang akan dibangun di Mempawah, Kalimantan Barat, selain Pelabuhan Kijing yang telah diresmikan Selasa (9/8/2022).
"Pemerintah berencana membangun sejumlah proyek infrastruktur di Mempawah untuk mendukung hilirisasi industri dan kegiatan perekonomian di wilayah Kalimantan Barat," kata Jokowi, saat meresmikan Pelabuhan Kijing.
Adapun infrastruktur yang akan dibangun antara lain jalan tol, pelebaran jalan, pembangunan jembatan, hingga pembebasan lahan yang digunakan untuk hilirisasi industri.
Direktur Utama PT Pelindo (Persero), Arif Suhartono mengatakan keberadaan infrastruktur dasar tersebut untuk mendukung operasional Pelabuhan Kijing. Pasalnya, pelabuhan ini diyakini pemerintah memiliki nilai strategis bagi pemerataan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Arif mengatakan rencana pembangunan jalan tol telah dibahas Presiden Jokowi dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hanya saja, dia belum dapat memastikan kapan infrastruktur fisik ini mulai direalisasikan.
"Untuk jalan tol sudah disampaikan, Komisi 5 (DPR RI) sudah sampaikan, dan sudah disampaikan Presiden," ungkap Arif saat ditemui wartawan di Mempawah, Rabu (10/8/2022).
Sementara pelebaran jalan arteri sudah dilakukan saat ini. Jalan utama ini menghubungan Mempawah, khususnya kawasan Pelabuhan Kijing dengan Pontianak.
"Pelebaran jalan, karena jalan tol prosesnya cukup lama, tapi minimal pelebaran jalan arteri dilakukan secepat mungkin, kalau jalan arteri sudah mulai ada pelebaran jalan, kita berharap lebarnya melebihi jalan saat ini," ujar Arif.
Untuk jembatan baru, lanjut Arif, pemerintah menambah enam jembatan baru yang menghubungkan jalan arteri Mempawah-Pontianak. Saat ini proses konstruksi tengah berlangsung.
Terkait pembebasan lahan, Arif memastikan Pelindo akan melakukan pembebasan lahan seluas 200 hektare. Dari luas tersebut 70 hektare digunakan untuk kegiatan Pelabuhan Kijing dan 130 hektare untuk mendukung kegiatan industri.
Arif mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menetapkan 2.000-3.000 hektare lahan di belakang Pelabuhan Kijing yang difokuskan untuk kegiatan industri.
"Pelindo membebaskan lahan sekitar 200 ehkta, 70 hektar untuk pelabuhan dan 130 hektar untuk kegiatan industri, dan kita dorong pemerintah untuk melakukan penetapan lokasi sekitar 2.000 hingga 3.000 hektar di belakang pelabuhan untuk kegiatan industri, sehingga nantinya ke depan industri yang ada di sini akan dekat dengan pelabuhan," tutur Arif.
0 Komentar