Masih seputar deklarasi Ganjar Pranowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024. Kali ini saya akan mengulas soal pidato Ganjar Pranowo tak lama setelah diumumkan sebagai bakal capres oleh Megawati Soekarnoputri.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu, namo buddhaya, rahayu.
Yang sangat kita hormati, kita banggakan, Ibu Ketua Umum, Ibu Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri. Tentu yang terhormat, yang kita banggakan kader terbaik bangsa, terbaik kita semua yang kita semua miliki Bapak Presiden Joko Widodo yang hari ini bertugas sebagai Presiden RI.
Hadir dalam ruang ini, Mas Prananda, Mbak Puan yang sudah menjabat sebagai Ketua DPR RI, kader perempuan terbaik. Pak Ollie terima kasih. Pak Pram, Mas Hasto, Pak Sekjen terima kasih.
Tentu ini adalah sebuah keputusan yang diambil oleh Ketua Umum yang melalui proses yang sangat panjang, sebuah kehormatan buat saya mendapatkan penugasan sebagai kader partai.
Di samping tentu ini tugas yang tidak mudah, maka kiranya kawan-kawan yang hadir baik secara luring maupun daring, ada kepala daerah, ketua DPD PDI-Perjuangan, DPC, PAC, ranting, anak ranting, satgas dan seluruh komponen partai yang lain, kami mohon dukungan, kami mohon kritikan, saran, ini lah momentum buat kita untuk konsolidasikan kekuatan untuk bersatu. One for all, all for one.
Ibu Ketua Umum, Bapak Jokowi, seluruh hadirin yang sangat saya hormati, tentu ini bukan penugasan saya yang pertama dari partai ini.
Awalnya sebelum masuk dalam jabatan publik, kami pernah ditugaskan oleh partai untuk membentuk, membidani lahirnya Badiklat pusat. Setelah itu partai juga memberikan penugasan kepada saya untuk ikut serta dalam melahirkan Badan Penanggulangan Bencana dan Departemen Otonomi Daerah. Setelah itu penugasan berikutnya diberikan kepada saya untuk menjadi anggota DPR RI sampai dua periode.
Dan sampai dengan hari ini masih dalam jabatan yang saya emban, Ibu Ketua Umum PDI-Perjuangan memberikan penugasan kepada saya sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Dan hari ini Ibu mengumumkan memberikan amanat kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu berjuang dengan baik soal itu, sebagai calon presiden RI.
Ibu Ketua Umum, tentu saja proses kaderisasi dengan diklat yang saya terima bukan lahir begitu saja. Saya lahir dari partai ini, digembleng oleh partai ini, dan besar di partai ini.
Dengan nilai-nilai kejuangan, dengan semangat, spirit, dan inspirasi dari Bung Karno yang tentu kita sebagai anak-anaknya, anak-anak bangsa selalu menghormati, mengikuti, dan selalu menjalankan apa yang menjadi pemikiran beliau sebagai seorang pemikir politik bagaimana beliau berbicara dalam taraf global, dalam taraf nasional, bahkan sampai yang kecil sampai tingkat lokal yang tadi disampaikan bagaimana kita bersentuhan dengan rakyat secara langsung.
Seluruh inspirasi dari segala pemikiran-pemikiran Bung Karno ini lah yang kemudian musti kita wujudkan. Tugas belum tuntas. Harus kita tuntaskan oleh anak-anak bangsa bagaimana spirit dalam Pembukaan UUD musti kita wujudkan, bagaimana negara ini bisa berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan tidak pernah lepas kita punya kepribadian dalam kebudayaan. Itulah yang memberikan spirit kami.
Tentu saya ingin mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Mbak Puan, yang dalam penugasan-penugasan politik pernah menjadi pasukan tempur, panglima tempur di Jawa Tengah sampai dengan dua periode.
Mas Nanan terima kasih yang selalu memberikan arahan. Wabil khusus Pak Presiden, Pak Jokowi, saya sebagai perpanjangan tangan di daerah, bagaimana kita gotong royong membangun spirit sebagai bonding partai untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas ideologis dan melayani masyarakat.
Tentu terobosan-terobosan yang diberikan oleh Pak Jokowi, fundamen yang telah dibangun musti kita lanjutkan. Hanya kita yang terus berkomitmen untuk terus melanjutkan itu di mana beliau mendobrak kemapanan-kemapanan, kenyamanan-kenyamanan sehingga Indonesia harus bergerak maju untuk itu.
Ibu Mega, terima kasih. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Insyaallah kami akan melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Dan tentu saja kader-kader lahir dari tokoh perempuan yang sangat hebat di hari Kartini pada hari ini.
Kepada seluruh umat Muslim, selamat menjalankan Idulfitri, mohon maaf lahir batin, mohon dukungannya. Salam Pancasila! Merdeka!
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Mencermati ulang isi pidato Ganjar Pranowo, yang sempat saya dengarkan secara langsung kemarin siang (21/4), saya simpulkan bahwa Ganjar memang kader PDI-P tulen, yang tidak lupa dari mana dia berasal, juga memahami setiap gemblengan dan proses yang selama ini dilalui sebagai kader partai banteng moncong putih.
Penyebutan satu per satu mulai dari Megawati, Jokowi, Puan Maharani, hingga Prananda dan Sekjen PDI Perjuangan juga menunjukkan bahwa Ganjar menghormati keberadaan mereka semua sebagai sosok yang berperan penting dalam karir politiknya sampai hari ini.
Akhirnya, izinkan saya mengutip lagi perkataan Ganjar Pranowo khususnya pada bagian ini:
Dan hari ini Ibu mengumumkan memberikan amanat kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu berjuang dengan baik soal itu, sebagai calon presiden RI.
Ucapan yang singkat, padat, jelas ... tidak seperti saat gabener berpidato dengan bertele-tele sesaat setelah dideklarasikan Nasdem beberapa waktu lalu. Kalau isi pidatonya ... nggak usah saya kutipkan lagi, supaya kita nggak pusing membacanya. Pokoknya ojo dibandingke. Hahaha...!
Bagaimana menurut Anda soal pidato Ganjar ini? Adakah hal yang menarik dan perlu dicermati bersama, sebagai pidato politik resmi kader PDI Perjuangan itu sebagai capres?
Begitulah kura-kura...
0 Komentar