Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan aksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang secara tegas melarang aparatur sipil negara (ASN) untuk berafiliasi dengan kelompok anti Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Dalam video yang diunggah oleh pengguna akun Twitter @HadiWibisono10, Ganjar meminta pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, mengundurkan diri jika tidak setia pada Pancasila.
Ganjar secara tegas melarang semua pegawai Pemprov Jateng untuk berafiliasi dengan organisasi terlarang seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), dan sebagainya.
Para ASN Pemprov Jateng bahkan harus menandatangani Pakta Integritas yang isinya merupakan janji untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Apa isi Pakta Integritas itu? Yang pertama, tidak bisa ditawar, setia dan taat kepada NKRI, dan setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Yang kedua, tidak bergabung atau berafiliasi dengan kelompok organisasi yang mempunyai ideologi bertentangan dengan Pancasila dan Undang-undang 1945,” tegasnya.
Ganjar menambahkan, “Sudah jelas, apakah itu yang ditetapkan oleh pemerintah. PKI enggak boleh, HTI enggak boleh, FPI enggak boleh, clear ya? Ini saya sampaikan.”
Setelah itu, ia menjelaskan soal bagaimana organisasi terlarang itu mencoba masuk ke tengah masyarakat dengan berbagai cara hingga akhirnya merongrong bangsa dan negara agar tidak setia kepada Pancasila atau UUD 1945.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu kemudian meminta para ASN Pemprov Jateng yang tidak mau setia kepada Pancasila dan UUD 1945 untuk segera mundur.
Ganjar mengatakan, “Mungkin bapak ibu melihat beberapa waktu lalu bagaimana cara sedemikian rupa orang masuk ke lini-lini yang bisa dimasuki. Maka sampai kepada agenda ingin merongrong bangsa dan negara. Maka saya minta kepada bapak ibu, tidak. Kita harus setia atas sumpah dan janji yang kita berikan.”
“Maaf, yang hari ini masih ada cerita-cerita, bisik-bisik, bermedsos ria, yang intinya tidak setia pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan NKRI, lebih baik angkat tangan sekarang. Saya dengan senang hati akan menandatangani kalau bapak ibu mau mundur. Saya tidak mau kemudian ASN tidak setia Pancasila. Apakah dia alirannya kanan, apakah dia alirannya kiri, tidak sesuai, silakan check out,” tandasnya.
Video itu sendiri diketahui diambil saat Ganjar melantik 840 pejabat fungsional Pemprov Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, pada Kamis (11/2/2021) silam.
Saat mengunggah video itu, pengguna akun @HadiWibisono10 pun menyentil Anies Baswedan soal keberaniannya mengatakan untuk menolak organisasi terlarang itu.
“PAK GANJAR TEGAS SERTA JELAS MELARANG ASN BERGABUNG DNG KELOMPOK YG ANTI PANCASILA YAITU PKI, FPI & HTI,” imbuhnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @HadiWibisono10 yang diunggah pada Minggu (19/2/2023).
Ia melanjutkan, “APA "ANIES" SBG CAPRES BERANI PIDATO TEGAS MENOLAK PKI, FPI & HTI YG ANTI PANCASILA...???? APA CAPRES "PERUBAHAN" INGIN NKRI JADI NII...????”
Beberapa netizen kemudian membalas cuitan itu dengan menyebut kalau Anies Baswedan tidak akan berani mengatakan hal seperti Ganjar.
“Gak akan berani, yg menangkan anies d DKI kan mereka,” kata @JlvJola**.
“Mana berani....,secara di Dki kmrin 70% pendukungnya ya org2 itu...Makanya utk Indonesia org spt ini jgn smp kepilih,ancur nnt NKRI....!!” tegas @Dongkol_l**.
0 Komentar