Presiden Joko Widodo atau Jokowi geram dengan adanya perilaku asing yang mencoba mengatur Indonesia. Hal ini telah berulang kali di sampaikan oleh mantan walikota Solo tersebut.
Kali ini, dia mengulang pernyataan ini dalam paparan di Rapat Terbuka Puncak Peringatan Dies Natalis UGM 2022.
Menurutnya, Indonesia tidak ingin ada pihak lain yang memaksakan kehendak serta standarnya dalam melakukan kerja sama, termasuk kerja sama perdagangan.
"Masa-masa kolonial telah meninggalkan trauma panjang bangsa kita. Kita dipaksa kerja paksa, kita dipaksa tanem paksa," ujar Jokowi.
"Saat ini kita tidak mau dipaksa-paksa, termasuk kita tidak mau dipaksa untuk ekspor pasar," tegasnya.
Maksud Jokowi tersebut terkait dengan larangan ekspor bijih nikel yang memicu gugatan dari Eropa di World Trade Organization (WTO). Menurut Jokowi, Indonesia melakukan kebijakan ini dalam rangka mendorong hilirisasi atas kekayaan negara. Langkah ini akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
Pasalnya, kata Jokowi, Indonesia ingin menjadi negara maju.
"Melalui program hilriisasi SDA Indonesia berpeluang untuk menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri. Semua itu harus diperjuangan dalam percaturan politk internasional dan global dan diperkuat oleh kapasitas internal dalam negeri," tegas Jokowi.
Gugatan dari WTO tidak menyurutkan langkah Jokowi, dia mengungkapkan dirinya akan segera mengumumkan kebijakan soal pelarangan ekspor mineral mentah bauksit dalam waktu dekat ini. Selain bauksit, pemerintah juga akan melakukan larangan ekspor timah hingga konsentrat tembaga.
0 Komentar