Pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong pembangunan infrastruktur dalam negeri. Jokowi menekankan keputusan itu menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan daya saing dengan negara lain.
Jokowi menerangkan infrastruktur menjadi landasan fundamental yang paling penting demi mewujudkan hal tersebut.
"Tanpa itu (infrastruktur), jangan kita bermimpi bersaing dengan negara-negara lain. Sehingga, kenapa jalan kita bangun, pelabuhan kita bangun, bendungan kita bangun secara masif, karena memang kita ke depan ini akan bersaing dengan negara-negara lain," kata Jokowi dalam pidatonya di Balai Sarbini Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Jokowi mengatakan, dalam 5-10 tahun yang akan datang akan terlihat manfaat dari pembangunan yang dilakukan sejak hari ini. Walaupun pada awal-awalnya ada sedikit pengorbanan yang dibutuhkan.
"Ini adalah hal yang fundamental meskipun mungkin awal-awal sakit tetapi dalam jangka 5-10 tahun yang akan datang akan kelihatan manfaat dari pembangunan yang kita lakukan pada hari ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga membahas perkara hilirisasi industrialisasi yang tidak kalah pentingnya. Menurutnya, ekspor barang yang didominasi dalam bentuk mentah membuat RI kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai tambahan.
"Kita ini sudah 77 tahun merdeka, selalu bahan mentah yang kita ekspor. Nikel mentahan kita ekspor, tembaga mentahan kita ekspor, minyak kita ekspor dalam bentuk mentahan tidak diolah. Timah kita ekspor, kelapa sawit CPO kita ekspor, tetapi tidak dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi," kata Jokowi.
"Sehingga nilai tambah itu ada di negara lain. Pembukaan lapangan kerja juga adanya di negara lain karena mereka yang mengindustrikan," sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan secara bertahap pemerintah RI akan menyetop ekspor-ekspor bahan mentah. Seperti halnya stop ekspor nikel yang telah dilakukan sejak 3 tahun lalu.
0 Komentar