Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan banyak orang yang menyebut Presiden Joko Widodo semi otoriter. Namun ia membantah anggapan tersebut.
"Orang selalu banyak mengatakan bahwa presiden ini semi otoriter," kata Bahlil dalam acara survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12).
Dalam hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis hari ini, tingkat kepuasan publik terhadap kebebasan berpendapat di era pemerintahan Jokowi sebesar 58 persen.
Lalu ada 12 persen responden yang menganggap kebebasan berpendapat tidak dijamin oleh rezim sekarang ini.
Bahlil mengatakan bahwa 12 persen responden itu kerap bersuara di grup-grup WhatsApp. Mereka, kata dia, menyebarkan narasi bahwa Presiden Jokowi semi otoriter dan sebagainya.
"Hasil surveinya itu orang mengatakan kebebasan berpendapat itu yang setuju 58 persen puas, yang tidak setuju 12 persen. Tapi yang 12 persen ini yang paling ngotot, banyak di grup-grup WA," kata Bahlil.
Menurutnya, hasil survei itu menunjukkan pemerintahan Jokowi demokratis. Selama ini, ia juga menyebut pemerintah tidak pernah melarang masyarakat untuk berekspresi dan menggelar demonstrasi.
"Jangan gara-gara tidak suka, mengatakan kita tidak demokrasi. Kok buktinya 58 persen, 20 persen tidak tahu. Ini bukti survei. Jadi sebenarnya Pak Presiden sudah sangat demokratis, kebebasan diberikan, orang mau demo silahkan," kata dia.
Survei Poltracking dilakukan sepanjang 21-27 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Metode yang digunakan multistage random sampling. Margin of error survei plus minus 2.9 persen.
0 Komentar