Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) memiliki kewajiban untuk menjaga paham Islam moderat.
Mahfud menuturkan, saat ini ada banyak permasalahan tentang persatuan di Indonesia.
Penyebabnya karena muncul ideologi-ideologi yang diperlawankan dengan ideologi Pancasila yang sudah sangat final.
"Munculnya banyak ideologi yang dipertentangkan dengan ideologi yang sudah final. Ideologi-ideologi yang ditawarkan sama sekali tidak layak," kata Mahfud dalam Pembukaan Kongres XX IPNU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Demokrasi, menurut Mahfud, telah membuka pintu untuk mobilitas sosial vertikal.
Ia pun meminta umat Islam untuk tidak mengikuti paham radikal.
"Oleh sebab itu tidak usah berpikir ikut-ikut pikiran radikal. Ini sudah bagus Indonesia bagi umat islam, untuk hidup bersama dan maju bersama di NKRI," kata Mahfud.
Ia menjelaskan, wasathiyah Islam di dalam ilmu politik disebut dengan Islam kosmopolit yang memandang semua orang berdasarkan hak dan derajat yang sama.
Mahfud menyebut sebagai pemahaman tentang hidup yang harus berkesewargaan.
Mahfud kemudian mengutip ungkapan Nabi Muhammad saat menyampaikan khutbah pada momentum Haji Wada. Khutbah itu berbunyi bahwa manusia tercipta dari Tuhan yang satu dan dari ayah yang satu, yakni Nabi Adam.
“Kita sebenarnya sejak asalnya itu sudah mempunyai gen keharusan untuk bersatu, di samping bekerja sama dalam keberbedaan untuk mencapai tujuan bersama," pungkas Mahfud.
0 Komentar