Sebagaimana yang terjadi di Jawa Tengah. Saat ada aduan terkait kerusakan jalan, Pemprov Jateng yang dinahkodai Ganjar Pranowo langsung menjawab persoalan tersebut. Aduan yang makin mudah melalui Aplikasi Jalan Cantik ini, menjadikan masyarakat tak lagi gusar dan bingung harus mengadu kepada siapa.
Aplikasi Jalan Cantik terobosan Ganjar ini, bukan cuma memberikan ruang pelaporan, tapi gubernur berambut putih ini juga langsung sat set menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satu aduan masyarakat soal jalan rusak di ruas Sukorejo - Weleri Kabupaten Kendal.
Dua hari usai masyarakat melaporkan, Pemprov Jateng tancap gas memproses aduan dan langsung diperbaiki. Tentu ini langkah bagus, sebab dengan mulusnya jalan, akan selaras dengan peningkatan perekonomian di wilayah tersebut.
Menurut catatan, sejak diluncurkan pada 2019 silam, Jalan Cantik hingga kini sudah menyelesaikan 3.782 aduan. Kalau menengok ucapan Ganjar saat meluncurkan Jalan Cantik ini, dilakukannya sebagai bentuk mewujudkan birokrasi yang memanfaatkan teknologi. Dia juga mengatakan kalau melalui aplikasi ini, pelaporan serta tindak lanjut terkait jalan rusak di Jateng akan semakin cepat.
Permasalahan jalan rusak di tiap wilayah memang menjadi ancaman yang selalu mengintai. Istilah tidak ada jalan yang tak rusak itu memang benar. Apalagi wilayah tersebut sangat luas. Terobosan Ganjar ini jadi salah satu kebijaksanaannya sebagai seorang pemimpin. Bagaimana dia tak menutup kritik sama sekali, bahkan membuka seluas-luasnya.
Wajar saja dengan gebrakannya ini, Jateng semakin gayeng untuk menyukseskan program Jateng tanpa lubang. Sebab dari data DPUBMCK Jateng pada 2022, jalan nasional di Jateng 91,02 persen dalam kondisi baik. Kemudian jalan Provinsi Jateng 92,49 persen dalam kondisi baik, sementara jalan kabupaten/kota di Jateng 82,76 persen dalam kondisi baik.
Yang bikin aku kaget, ternyata Ganjar bukan hanya menyiapkan platform Jalan Cantik saja, tapi juga ada Aplikasi LaporGub. Kanal aduan satu ini, mempersilahkan masyarakat Jateng untuk melaporkan apapun yang menyangkut hajat hidup. Pada intinya, semua persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat boleh dilaporkan di kanal ini.
Makanya lihat saja sejak 1 Januari 2014 hingga 9 Mei 2023 sudah ada 117.276 aduan yang ditangani LaporGub. Dari sekian banyak laporan itu, paling tidak terbagi jadi 10 kategori yakni infrastruktur, sosial masyarakat, pendidikan, permades dan kependudukan, kesehatan, forkopimda, ekonomi dan industri, energi, keuangan dan aset, dan pertanian.
Kalau biasanya kita akan bingung mau mengadu ke siapa, tapi di bawah Ganjar masyarakat menemukan jalan. Kalau orang Jawa menyebutnya sebagai istilah 'sambat tanpo terhambat'. Apapun masalahnya, kini dengan mudah masyarakat menyampaikan dan Pemprov Jateng pun langsung sat set menangani.
Aku jadi teringat apa yang dikatakan Jokowi saat Musra kemarin. Jangan pilih pemimpin yang hanya menjalankan rutinitas, duduk di meja dan tanda tangan. Pemimpin model itu tak punya strategi, terobosan, serta tak memiliki keberpihakan dengan rakyat. Lalu saat melihat Ganjar, jelas bukan sosok Ganjar yang dimaksud pada kriteria.
Ganjar tak suka hanya duduk manis di atas kursi, lalu dengan mendengarkan musik menunggu kertas berdatangan untuk ditandatangani. Ganjar merupakan pemimpin yang siap turun ke bawah, mendengarkan aspirasi rakyatnya, dan secara sigap langsung menyelesaikan persoalan mereka. Walaupun menjadi pemimpin itu tidak mudah, tapi Ganjar berhasil melakukan yang terbaik. Inilah kepemimpinan sejati, pemimpin yang dibutuhkan Indonesia di masa depan.
0 Komentar