Politisi senior PDIP Panda Nababan mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di HUT PDIP ke-50 yang memuji Ketum PDIP Megawati bahwa akan mencalonkan presiden dari internal partai. Panda Nababan menilai pernyatan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri berarti PDIP tidak mungkin mencalonkan selain kader PDIP.
Panda Nababan awalnya menyampaikan terkait image menarik tercipta terhadap PDIP. Dia menyebut image itu berkaitan dengan capres dari PDIP merupakan kewenagan Megawati.
"Yang terus terang menarik ini kan tercipta satu image, satu gambaran yang diciptakan di lapangan, artinya orang semua mengetahui khusus PDIP akan ditentukan oleh ibu Ketum, semua tahu itu, gitu loh. Tetapi itu tidak menghambat ada satu proses, contoh, Ganjar-Erick, atau Ganjar siapa lagi, Ganjar gimana lagi," kata Panda Nababan dalam acara Adu Perspektif seperti disiarkan detikcom, Rabu (1/3/2023).
Panda Nababan lalu mengaitkan sikap PDIP itu dengan pernyataan Jokowi saat memberi sambutan di HUT ke-50 PDIP. Dia mengatakan pernyataan Jokowi menggambarkan bahwa PDIP tidak akan mencalonkan sosok lain di luar PDIP.
"Kemudian sikap Jokowi waktu ulang tahun 50 tahun PDIP ada yang sudah menutup pintu kepada yang lain 'saya senang ibu ketua umum menyatakan bahwa calon presiden adalah kader partai sendiri', itu berarti tidak mungkin Prabowo, tidak mungkin yang lain. Itu yang saya ini kan," ucapnya.
Dia menilai pernyataan Jokowi menunjukkan bahwa calon presiden dari PDIP merupakan kader internal PDIP. Menurutnya, tidak mungkin PDIP mencalonkan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden.
"Loh kan tadi omongan Jokowi, dia hormati ibu Megawati karena mengatakan kader partai yang jadi capres daripada PDIP. Nggak ada cerita (Prabowo-Puan atau Prabowo-Ganjar)," ujar dia.
Lebih lanjut, Panda Nababan juga menyebut PDIP sebagai satu-satunya partai yang paling demokratis. Dia menilai hanya PDIP yang tidak mencalonkan ketua umunya sendiri di 2024.
"Ini bukan mau sombong ya, waktu awal kita ikuti itu kan calon partai itu ketum ketum partainya jadi capres yang digaungkan, PDIP muncul langsung suasana demokratis, ada 2 yang muncul, Puan Maharani dan Ganjar, itu beda warnanya, gitu loh. 'Kalau begitu PDIP demokratis sekali ya, tidak (calonkan) ketua umumnya'," tutur Panda Nababan.
"Yang muncul ketua ketua partai itu ketua umumnya, nah PDIP tidak ketua umumnya, bentuk daripada demokrasinya bisa menerima 2 dari partai itu, mana ada 1 partai usulkan lebih dari apa," lanjut dia.
0 Komentar