Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan tentang digitalisasi potensi ekonomi kreatif dan pariwisata dalam kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Minggu.
"Sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi sebesar Rp1.300 triliun atau 7,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan Indonesia saat ini berada di posisi 5 besar dunia," katanya di Kampus Unej, seperti dikutip dari Antaranews.com, Senin (8/8/2022).
Ia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia juga sangat besar karena ada 210 juta pengguna aktif internet, 191 juta pengguna aktif media sosial, dan ada 77 persen angka penetrasi internet.
"Apalagi di Indonesia ditopang oleh 75 juta jiwa adalah milennial dan 70 juta jiwa generasi Z yang melek dengan dunia digital, sehingga potensinya cukup besar," tuturnya.
Menurutnya, pemerintah mengubah pola pengembangan ekonomi melalui gerakan nasional "Bangga Buatan Indonesia" karena ada 3,7 juta UMKM bertransformasi ke platform digital.
Bahkan, Presiden Joko Widodo menargetkan pada akhir tahun 2030 mencapai 30 juta UMKM, sehingga Potensi UMKM di Indonesia sangat luar biasa karena saat ini Indonesia berada pada posisi ke-5 start-up di dunia.
Indonesia memiliki 13 start-up unicorn dan 2 start-up decocorn. Start-up unicorn di antaranya traveloka, JD.ID, bukalapak, blibli, tiket.com, Kopi Kenangan dan sebagainya. Sedangkan 2 start-up decocorn adalah Goto (Gojek dan Tokopedia), dan J&T Express.
"Untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah telah mengidentifikasi 13 subsektor pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif," katanya.
Sandiaga juga mengajak mahasiswa Unej untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri di era digitalisasi seperti saat ini, meskipun sedang berhadapan dengan krisis pangan dan krisis energi.
"Harapannya pada tahun 2022 akan tersedia 1,1 juta lapangan pekerjaan dan ada tiga hal penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yakni berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kompetisi saat ini sudah harus diubah menjadi kolaborasi," ujarnya.
Sementara Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan bahwa kampusnya sadar betul atas potensi generasi milenial, khususnya mahasiswa Unej yang sangat menguasai dunia digital.
"Oleh karena itu, sebuah penghargaan atas kehadiran Menparekraf untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa, agar mendapatkan pencerahan dan pemahaman terkait dengan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif," tuturnya.
Ia mengatakan Unej berkomitmen untuk memberdayakan sektor pariwisata dengan melakukan pendampingan dan pengembangan desa-desa wisata melalui riset dan KKN tematik.
"Bahkan, kami sudah meresmikan peluncuran sekolah kopi Raisa di Bondowoso sebagai bentuk kerja sama dengan para petani kopi dan Astra Tbk agar hal itu meningkatkan kapasitas petani kopi memenuhi standar internasional. Ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan petani kopi," katanya.
0 Komentar