Definition List

header ads

Walaupun Bersaing Ketat di Kalangan Pemilih Kritis, Namun Ganjar Tetap Lebih Unggul Terhadap Prabowo!


Dua nama bakal calon presiden (capres) 2024, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersaing ketat menempati urutan teratas sejumlah survei nasional. 

Terkini, hasil survei lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 2-5 Mei 2023 bahkan mencatat keduanya unggul pada dua simulasi berbeda. 

Prabowo unggul di dalam simulasi elektabilitas dengan tiga nama bakal capres. 

Sementara Ganjar, unggul ketika harus "head to head" melawan Prabowo di dalam simulasi dua nama capres. Setidaknya, hasil itu diperoleh dari total responden sebanyak 925 orang pemilih kritis. 

SMRC menggunakan indikasi pemilih kritis sebagai mereka yang memiliki telepon atau telepon pintar (smartphone). Sebab, mereka dinilai menerima informasi lebih banyak dibandingkan yang tidak punya alat komunikasi tersebut.

Adapun metode survei yaitu random digit dialing (RDD). Margin of eror survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Hasil survei yang pertama, SMRC menunjukkan bahwa Prabowo menduduki urutan teratas elektabilitas pada simulasi tiga nama bakal capres. 

Tiga nama itu adalah Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan. Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 34,5 persen. Sementara, Ganjar 33,3 persen dan Anies 21,7 persen. 

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, hasil ini menunjukkan bahwa Prabowo dan Ganjar unggul signifikan atas Anies. Namun, keduanya bersaing ketat dalam hal elektabilitas sehingga belum ada yang unggul signifikan.

"Kita lihat di sini bahwa Ganjar dan Prabowo terutama di satu tahun terakhir itu bersaing sangat ketat, sehingga di posisi terakhir pada survei 2-5 Mei itu terpaut hanya sekitar 1 persen yang tidak signifikan perbedaannya secara statistik," jelasnya dalam tayangan Youtube SMRC TV, Minggu (7/5/2023).

Lebih jauh, SMRC menunjukkan hasil apabila Pemilihan Presiden (Pilpres) dilakukan dua kali putaran. 

Dalam hal ini, SMRC melakukan simulasi jika Pilpres hanya diikuti dua nama bakal capres, semisal Ganjar dihadapkan dengan Prabowo. 

Berbeda dengan simulasi tiga nama, justru kali ini Ganjar yang unggul. 

Jika dihadapkan dengan Prabowo, Ganjar memiliki elektabilitas 42,2 persen. 

Prabowo beda tipis dengan Ganjar. Elektabilitas Menteri Pertahanan RI ini terpaut tak sampai satu persen di bawah Ganjar, yaitu 41,9 persen. "Dan masih ada 15,9 persen yang belum tahu (memilih siapa)," kata Deni Irvani.

Kendati demikian, Deni mengaku bahwa pihaknya tak bisa menyimpulkan mana yang lebih unggul antara Ganjar dan Prabowo. 

Namun, diakuinya, Ganjar sempat tertinggal dibandingkan Prabowo pada survei periode Maret lalu. 

Survei SMRC periode 7-10 Maret, Prabowo memiliki elektabilitas 42,1 persen, sedangkan Ganjar 37,7 persen. Kemudian, pada survei 4-7 April, Prabowo juga unggul 46,3 persen sedangkan Ganjar 37,7 persen. 

Lalu, pada survei 18-19 April tercatat Prabowo kembali unggul di atas Ganjar, yaitu 46,4 persen dibandingkan 38,2 persen. Selanjutnya, pada 25-28 April, Prabowo masih unggul yaitu 45,7 persen dibandingkan Ganjar 38,1 persen. 

"Kemudian terlihat ada pemulihan (elektabilitas Ganjar) di survei terakhir hingga menjadi sangat ketat atau sangat seimbang," jelas Deni.


Posting Komentar

0 Komentar