Definition List

header ads

Ganjar Seperti Pemeran Utama dalam Kontestasi Pilpres! Maka Tak Heran, Bully, Hoax, dan Fitnah Menerpanya!


 

Kalimat “Biar Dihajar, Saya Ganjar” akan terus menggema di telinga. Apalagi pasca pendeklarasiannya sebagai capres resmi PDIP, namanya terus dibidik kubu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Selain sebagai pemeran utama dalam hasil survei, Ganjar juga pemimpin idaman secara keseluruhan. Makanya dua kawannya itu tidak akan membiarkan jalannya mulus. Hingga bully, hoax dan fitnah terus menerpanya.

Seperti akhir-akhir ini gencar ditunaikan Anies yakni mengomentari rutinitasnya lari-lari yang diposting pada media sosial. Demi mendongkrak popularitasnya agar terus bertahan dihadapan publik, Anies menjadikan gaya kepemimpinan Ganjar sebagai bahan huru-haranya.

Dia seolah menutup mata terhadap gaya kepemimpinan Ganjar yang bersifat kasual ini. Lari-lari itu satu cara untuk mengakrabkan diri kepada tuannya. Jogginnya sambil jalan ke pasar, memantau ketersediaan dan harga pangan. Lari-larinya melipir ke proyek sekaligus sidak pada pebaikan infrastruktur.

Mana bisa dibandingkan dengan gaya Anies yang terima beres laporan, dan memperbanyak janji manis di depan publik. Ya, selayaknya tong kosong berbunyi nyaring. Begitu masih mengajak adu gagasan dengan Ganjar?

Si Pembual terbaik versi LBH Jakarta itu lupa, semua program dan kebijakannya selama menjabat jadi gubernur di ibukota tidak ada yang berhasil.

Satu contoh saja yang aku bisa ambil faktanya, disaat Ganjar mengupayakan reaktivasi stasiun Purworejo yang mangkrak dari tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, Anies justru memberhentikan normalisasi kali Ciliwung yang menjadi masalah utama warga ibukota.

Dari situlah publik menyimpan pertanyaan besar terhadap statemen Anies, adu gagasan seperti apa yang ia maksud? Dalam kesempatan itu pun Ganjar kembali menekankan siapapun capresnya, tidak ada yang melarang untuk mengekspos kegiatannya di medsos.

Apalah daya jiwa julidku muncul ke permukaan menanggapi statemen Ganjar perihal kesewotan Anies yang mengomentari keaktifannya di medsos. Posting saja gampang, yang jadi masalah ada tidak yang diposting. Hahaha. Ya kita tahu bukan kegiatan eks gubernur DKI itu hanya berkoar-koar saja, bermain kata, dan berakhir blunder dengan rangkaian kalimatnya yang njlimet tadi.

Hal itulah yang kini tidak lepas dari pergunjingan publik. Keminiman prestasi capres Nasdem itu memang bukan sekedar isu belaka, melainkan juga menjadi kontroversi yang ditimbulkan oleh si empu pemilik nama sendiri.

Tidak hanya Anies, nyatanya hal serupa juga dilakukan Prabowo. Kali ini bukan lagi recehan, karena ia berani memlintirkan suara relawan Jokowi yang sebagian besar memberikan suara dukungannya kepada Ganjar.

Dukungan sebesar 90% relawan Jokowi diklaim berada di tangan Prabowo. Padahal hasil survei Charta Politika 61% suara Jokowi-Ma’ruf diberikan kepada Ganjar, sedangkan ke Prabowo hanya 18% saja.

Klaim tak berdasar itu dibesarkan Prabowo dengan kejadian makan malam bersama sang menhan bersama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Tidak selang lama, ketua dewan pengarah musyawarah rakyat, Andi Gani, menyatakan hanya Ganjar lah yang saat ini menjadi rujukan dari keberlanjutan Jokowi.

Maraknya serangan yang dilayangkan untuk Ganjar ini memang bukan pertama dan terakhir. Tapi dari sini lah yang membuat publik beranggapan bahwa Ganjar adalah capres yang benar-benar dapat memporak-porandakan kenyamanan Anies dan Prabowo.

Berbagai keburukan yang mereka layangkan kepada Ganjar tak membuat sang empu hilang dari peredaran jagat raya. Ia tipe tokoh yang mau mengakui kesalahan jika memang hal yang dilakukan salah, tapi untuk hoax dan fitnah, data dan fakta yang berbicara.

Ya seperti yang kuutarakan tadi, ada gagasan real bukan sekedar omongan dalam lisannya saja. Dan perihal dukungan tadi, Ganjar tak mempermasalahkan hak dukung-mendukung rakyat Indonesia. Tapi kalau mengungkapkan ke publik harusnya sesuai data yang ada dong, masak berdasarkan asumsi saja.

Anies dan Prabowo akan terus mengejar Ganjar. Bagaimana bisa tenang disaat baru sekitar satu bulanan nama Ganjar dicapreskan, reaksi yang terlihat di publik sangat ramai. Ramai juga kubu kedua capres itu, karena harus memutar otak untuk bekerja keras melempari Ganjar dengan berbagai macam batu sandungan.

Apalagi saat ini Ganjar masih menjabat sebagai gubernur, prestasi dan kinerjanya terus menjadi sorotan publik. Tentu itu menjadi daya pikat rakyat untuk memberikan penilaian kepada masing-masing bacapres.

Disaat Anies menjadi pengangguran, mulai terusik dengan postingan media sosial Ganjar yang terus banjir akan prestasi, kinerja, dan kedekatannya dengan rakyat. Makanya sampai ada sindiran lain yang mengatakan Ganjar suka posting moment di laman medsosnya.

Ganjar menyuarakan kejulidtanku tadi, ia berupaya meredam kesewotan capres lain dengan mempersilahkan setiap capres untuk membagikan juga kegiatannya di medsosnya masing-masing. Lagian mereka juga bermain medsos, punya akun, maka gunakanlah dengan baik, begitu kurang lebih tuturnya.

Tentu masalah receh itu mengundang gelak tawaku, pasalnya belum tentu si Anies tadi memiliki momen untuk dibagikan kepada pendukungnya. Maka dari itu kecemburuan itu timbul karena Ganjar lebih aktif darinya.

Kalau melihat tingkah capres-capres kita ini, rasanya seperti roller coaster bukan? Ada yang melontarkan lelucon, ada yang pedes, jahat, ramah, santun, hingga tak masuk akal dan penuh tipu muslihat.

Dari apa yang mereka sodorkan, membuatku semakin yakin untuk menambatkan pilihan pada Ganjar pranowo saja. Karena tindak-tunduknya sebagai seorang pemimpin tidak perlu lagi diragukan.

Hanya dia yang bisa membuat kawan-kawannya ketar-ketir jika dihadapkan dengan data, fakta, dan rekam jejak. Dia ini politisi ulung yang mampu menangkis serangan kawan-kawannya dengan sikap layaknya seorang pemimpin.

Makanya diawal kukatakan “Biar dihajar, saya Ganjar”. Akan begitu sampai nanti, tidak akan berpaling apalagi berpindah ke lain hati, karena dialah satu-satunya calon pemimpin terbaik. Seperti kata pendukungnya di Jawa, “Sanes Liyane, Ganjar Wae” (Bukan lainnya, Ganjar saja).

Posting Komentar

0 Komentar