Definition List

header ads

Tak Akan ada Istilah 'Kiamat' bagi Ganjar Pranowo! Sebab Mutiara Tetaplah Mutiara Dimanapun Berada, Dia Akan Selalu Bersinar dan Memukau di Antara yang Lain!

Fidel Castro adalah seorang negarawan sejati. Demi menjaga kedaulatan negara Kuba yang dipimpinnya, dia berani bersikap bahkan konsisten menjaga jarak dengan Amerika Serikat sejak tahun 1960. Sikap lainnya juga saat Fidel Castro bersama Presiden Indonesia Soekarno menerapkan gerakan Non-Blok.

Karena sikapnya itu, risiko besar pun menghantui Fidel Castro. Hingga Amerika Serikat menyebut Fidel adalah sebuah kesalahan dan perlu disingkirkan. Bahkan lebih sadisnya, dia juga kerap dihadapkan pada upaya-upaya pembunuhan. Tapi Fidel sangat kuat, dia tak lelah berjuang sampai cinta rakyat pun dia dapatkan.

Sebagai warga sipil yang hanya menopang hidup dari UMR, aku nggak bisa membayangkan beratnya seorang pemimpin mengambil keputusan. Sebab dalam pergaulan sehari-hari saja, memiliki sikap tegas dan cenderung berbeda dengan orang lain itu akan mendapat banyak cibiran bahkan musuh, lah ini sampai ancaman dibunuh, ngeri.

Kita pasti ingat, apa yang dilakukan Fidel Castro ini beberapa waktu belakangan pernah dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Sikap mereka terhadap penolakan serta meminta alternatif terhadap tim Israel berlaga di Pildun U-20 di Indonesia mendapat banyak cibiran, terutama Ganjar Pranowo.

Ganjar diserang habis-habisan oleh netizen, karena dianggap sebagai sosok yang ikut bertanggung jawab dalam pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Pildun U-20. Sampai akhirnya Ganjar hadir dan menjelaskan bahwa perkara tersebut merupakan sikapnya sebagai negarawan.

Selayaknya Fidel Castro, memang itulah yang akan dituai oleh Ganjar. Sebuah cibiran dan hujatan pihak yang termakan emosi sesaat. Soalnya kalau dipikir-pikir, FIFA sangat receh sekali jika hanya gara-gara Ganjar Pildun U-20 dibatalkan. Karena pasti ada sesuatu yang jauh lebih besar dari itu.

Karena saking besarnya gelombang serangan kepada Ganjar, sampai-sampai banyak para pengamat-pengamat politik bilang kalau Ganjar telah kiamat. Artinya Ganjar telah redup dan tak lagi jadi sosok potensial dalam bursa capres.

Apalagi saat Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survei elektabilitas yang dilakukan dalam rentang waktu 31 Maret sampai 4 April 2023. Hasil survei itu menunjukkan Prabowo Subianto unggul dan mampu menyalip Ganjar. Prabowo memiliki elektabilitas 30,3 persen, Ganjar Pranowo sebesar 26,9 persen dan Anies Baswedan 25,3 persen.

Cukup mengejutkan memang melihat hasil survei itu. Tapi agaknya kata 'kiamat' bagi Ganjar sangat tak masuk akal. Sebab survei yang dilakukan saat badai besar melanda Ganjar itu masih menempatkan dia berada di tiga besar. Bahkan terpaut tak jauh dari pemilik posisi pertama.

Dan seiring berjalannya waktu, terutama semenjak Ganjar memberikan penjelasan soal sikapnya di Mata Najwa, masyarakat akhirnya perlahan memahami. Oleh karena itu, dukungan kepada Ganjar juga pelan-pelan mulai membaik.

Seperti pada survei yang dilakukan Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan periode 11-14 April 2023. Hasil survei itu menunjukkan Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan suara 26,8 persen. Dia mengungguli Prabowo Subianto yang mendapat dukungan 25,4 persen. Sementara posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan suara 16,7 persen.

Ini adalah bukti jika Ganjar masih menjadi top level leader untuk masyarakat. Sebagaimana Fidel Castro, salah satu kunci keberhasilannya yaitu kemampuan meyakinkan rakyat. Persis seperti yang Ganjar lakukan. Dia bisa meyakinkan rakyat dan membawa rasa optimisme serta perjuangan demi tegaknya konstitusi serta mempertahankan kedaulatan.

Aku tambah yakin, kalau Ganjar sudah mendapatkan tiket pencapresan, maka gelombang dukungan akan semakin besar. Sebab mau dilihat dari sudut pandang manapun, hanya Ganjar yang cocok meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi. Coba saja lihat personalitynya, programnya, hingga pemahamannya soal konstitusi negara, semuanya bernilai plus.

Dia sangat dekat dengan rakyat, mudah berbaur dengan semua kalangan, programnya selalu berbasis pada kebermanfaatan bagi rakyat kecil, serta pandangannya mengenai aturan bernegara yang dijadikan landasan dalam menjalankan pemerintahan. Ganjar tak peduli badai besar yang menimpa dirinya, dia terus bekerja dan tetap teguh dengan keyakinannya.

Maka tak akan ada istilah 'kiamat' bagi Ganjar. Sebab mutiara tetaplah mutiara dimanapun berada, dia akan selalu bersinar dan memukau di antara yang lain. Kembalinya dukungan publik terhadap Ganjar juga jadi bukti kalau sosok Ganjar sangat dicintai rakyatnya.



 

Posting Komentar

0 Komentar