Dalam dua pekan ini, Ganjar Pranowo sedang mengalami dahsyatnya tsunami politik yang menimpanya. Ganjar Pranowo sendiri yang membuat Tsunami tersebut dan dari pernyataan politik akhirnya menjadi gempa politik maha dahsyat.
Besaran amplitudo gempa menyebabkan gelombang tsunami yang dahsyat dan hingga menyebabkan berbagai pihak yang menjadi korban , termasuk Ganjar Pranowo sendiri menjadi korban yang paling parah.
Pada awalnya Ganjar Pranowo tidak berprasangka buruk jika pernyataan tegas dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo atas penolakan Tim U-20 Israel bermain dalam Piala Dunia U20 2023 di Indonesia manjadi trigger yang memicu gempa dan menimbulkan tsunami politik di tanah air. Terbukti apa yang menjadi kesimpulan awal Ganjar Pranowo ternyata salah. Sekarang tsunami tersebut sudah terjadi ,bahkan semakin tinggi gelombang.
Badau tsunami tentunya akan makan banyak korban. Ketika tsunami sedang melanda, banyak yang berspekulasi bahwa karier politik Ganjar Pranowo akan segera tamat. Ganjar Pranowo sudah lumpuh tertelan ombak tsunami yang begitu mematikan. Apapun yang saat ini sedang menimpa Ganjar Pranowo,diperkirakan jika umur Ganjar Pranowo tidak lama lagi bernafas dan akan segera mati.
Ganjar Pranowo adalah figur publik yang sedang naik daun menjadi salah satu capres sangat potensial. Elektabilitas selalu nongol dalam barusan teratas diberbagai puncak survei politik.
Dinamika politik semakin ganas dan terjal. Segala kemungkinan akan menjadi ladang pertaruhan dan pembantaian politik setiap saat. Maklum saja, kontestasi politik akan semakin dekat. Segala kemungkinan bakal terjadi termasuk situasi paling merugikan pun harus siap dihadapi. Semua skenario yang biasa sampai yang mematikan wajib dihadapi.
Paska FiFA resmi mengumumkan pembatalan penyelanggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia, nasib Ganjar Pranowo semakin tragis dan mengenaskan. Publik bersuara keras bahwa gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 penyebabnya adalah pernyataan sikap tegas Ganjar Pranowo menolak Tim U-20 Israel.
Tekanan publik tidak berhenti begitu saja , Ganjar Pranowo dihajar oleh para politikus dan juga para buzzers yang menginginkan keruntuhan karier politik Ganjar Pranowo secepatnya. Ganjar Pranowo diburu dan dihajar sedemikan rupa agar segera out dari bursa pencapresan Presiden 2024.
Ganjar Pranowo disebutkan sudah tamat perjalanan karier politiknya. Spekulasi publik memberikan skoring terendah bagi elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini. Dengan perolehan elektabilitas rendah , otomatis Ganjar Pranowo akan tersingkir dari bursa pencalonan presiden 2024. Pasar politik Ganjar Pranowo mati,tidak ada partai atau endoser elite politik yang meminang Ganjar Pranowo.
Kekuatiran Ganjar Pranowo akan semakin memuncak ketika banyak pihak memprediksi jika Ganjar Pranowo akan ditinggal oleh partainya sendiri. PDI P diduga akan memanfaatkan keteledoran politik Ganjar Pranowo untuk menyerang dan menjatuhkan Ganjar Pranowo dalam level terendah yakni di buang di jajaran kader PDI P.
Kemungkinan besar internal PDI-P yang tidak suka dengan performa elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden paling potensial dari kader PDI-P. Faksi yang paling tidak suka tentunya mereka yang secara mencolok mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden.
Ancaman berikutnya ketika Ganjar Pranowo akan ditinggalkan oleh endoser utamanya yakni Jokowi. Benteng pertahanan politik terakhir adalah Jokowi. Kartel politik paling diharapkan oleh Ganjar Pranowo dalam detik-detik karier politik dalam level terpuruk.
Kekuatiran itu semakin mendekat wujud nyata ketika Jokowi dalam sesi pidatonya di depan 5 Ketua Umum Partai dalam sebuah acara di DPP PAN ,Minggu ,02 April 2023. Jokowi mengatakan kekecewaan yang sangat amat dalam dalam isu pembatalan Piala Dunia U20 2023. Memang Joko Widodo tidak menunjukkan siapa saja yang menjadi biangnya kegaduhan dalam persepakbolaan Indonesia.
Publik menduga Jokowi sedang kesal dengan Ganjar Pranowo. Gubernur Jateng ini dituding sebagai salah satu pemicu kegaduhan dan menimbulkan pro dan kontra masyarakat luas.
Pada akhirnya secara umum simpulkan jika Ganjar Pranowo betul -betul terputus karier politiknya dan harus kehilangan kesempatan menjadi bagian calon presiden 2024.
Pernyataan paling akhir adalah memungkinkan Jokowi bakal meninggalkan begitu saja Ganjar Pranowo paska tragedi penolakan Ganjar Pranowo terhadap tim Israel?
Saya menjawabnya tidak mungkin. Mengapa?
Pertama, Ganjar Pranowo adalah capres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei politik. Bisa jadi paska FiFA resmi mengumumkan pembatalan penyelanggaraan Piala Dunia U20 akan berakibat turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo. Hanya saja Ganjar Pranowo tetap akan menjadi capres posisinya terstss kendati terjadi pemangkasan yang berakibat turunnya elektabilitasnya.
Pertimbangan elektabilitas menjadi harga mati bagi setiap partai atau koalisi partai untuk menentukan calon presiden yang akan direkomendasikan. Dalam pertemuan 5 Ketum Partai, Ketum PAN selaku menekankan dalam pengambilan keputusan pencapresan,PAN akan selalu mempertimbangkan faktor elektabilitas sebagi bagian pertimbangan sangat serius merekomendasikan capres dan cawapresnya.
Dengan demikian Ganjar Pranowo masih ada nilai seksi yang menjadi acuan rasional bagi Jokowi untuk tetap pada pilihannya mendukung dan mengendorse Ganjar Pranowo sebagi capres 2024
Kedua, Ganjar Pranowo adalah capres yang akan tetap menjadi incaran bagi partai atau koalisi partai. Ganjar Pranowo menjadi capres internal partai dan juga menjadi opsi pencapresan dari partai lainnya.
Nama Ganjar Pranowo menjadi pilihan menarik bagi sebagian partai non parlemen seperti PSI. Ganjar Pranowo bahkan manjadi opsi pilihan calon presiden dari PAN dan juga PPP. Di internal KIB sendiri Ganjar Pranowo menjadi capres yang banyak dibicarakan.
Dari semua Capres yang ada saat ini, di kuar perhitungan elektabilitas,Ganjar Pranowo dianggap capres jalan tengah . Artinya Ganjar Pranowo menjadi opsi tengah jika terjadi kebuntuan total dari opsi pencapresan di internal partai atau koalisi partai.
Gagasan pembentukan Koalisi Besar yang diisukan di Kantor DPP PAN menjadi langkah awal pertemuan yang akan merumuskan pencapresan. Kehadiran Jokowi juga mempunyai andil dan peran dominan siapa capres yang dinominasikan di internal koalisi besar tersebut.
Jika melihat konfigurasi partai ,nama Ganjar Pranowo menjadi capres opsional sebagai jalan tengah yang proposional untuk dipilih. Dengan catatan Ganjar Pranowo sudah memastikan keluar dari kader PDI P.
Jokowi sendiri yang diisukan menjadi king maker 5 partai yang datang di DPP PAN akan lebih tertarik memilih Ganjar Pranowo sebagai Capres. Pasalnya keputusan memilih Ganjar Pranowo koalisi besar tersebut keutuhannya akan tetap solid dan terjaga. Tidak ada pihak yang saling memaksakan untuk menjadi nomor pertama yang mempunyai hak dipilih sebagai capres. Ganjar Pranowo akan menjadi sentral kekuatan yang terhubung oleh jari-jari dari 5 partai pendukung Jokowi tersebut.
Ketiga , Jokowi akan lebih condong memilih dan mendukung Ganjar Pranowo berkaitan kalkulasi investasi politik trah politik Jokowi untuk masa depannya. Ganjar Pranowo sebelum bukan elite parta otomatis akan lebih bijak dalam pembagian kekuasaan barunya. Kemudian Ganjar Pranowo akan bisa diandalkan menjadi mentor politik dan perlindungan politik dari menantu dan anak presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming ( Walikota Solo) dan Bobby Nasution ( Walikota Medan )..
0 Komentar