Pengamat politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai potensi memang duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sangat besar. Bahkan, kata Adi, merem saja, duet Ganjar-Prabowo pasti menang siapa pun lawannya.
"Kalau terwujud duet antara Ganjar-Probowo, sorry to say, tanpa mendahului kehendak Tuhan, merem saja, bisa menang karena ini adalah kawin silang antara dua orang yang memiliki tingkat elektabilitas yang cukup signifikan dari beberapa survei yang kita lakukan sepanjang 2020 hingga saat ini," ujar Adi dalam acara Obrolan Malam (OMA) bersama Fristian bertajuk "Ganjar-Prabowo Mesra, Sinyal Koalisi Terbuka?" yang disiarkan BTV, Jumat (10/3/2023).
Adi menegaskan, kemenangan duet itu bukan saja karena Ganjar dan Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi. Namun, kata Adi, terutama karena keduanya bisa saling melengkapi.
"Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memiliki basis pemilih yang berbeda-beda. Basis pemilih Ganjar Pranowo tidak beririsan secara langsung dengan pemilih Prabowo," ungkap Adi.
Basis pemilih Ganjar, kata Adi, kuat di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan basis-basis minoritas. Sementara Prabowo Subianto, kata dia, kuat di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Sumatera serta daerah lain yang selama ini menjadi kelemahan Ganjar Pranowo.
"Jadi pasangan ini secara market politik saling melengkapi dan yang paling penting ketika Prabowo mendampingi Ganjar Pranowo," tegasnya.
Selain itu, kata Adi, Prabowo Subianto juga memiliki peran signifikan untuk memastikan pemilih Islam politik yang selama ini kritis dengan Presiden Jokowi, tidak lari ke Anies Baswedan yang menjadi bakal capres Koalisi Perubahan.
"Pemilih Anies Baswedan berhimpitan dengan pemilih Prabowo Subianto. Pemilih Islam menengah ke atas yang selama ini kritis dengan Jokowi, ketika ada Prabowo Subianto di dalam, maka kelompok ini tidak semuanya ke Anies Baswedan, tetap iman politiknya ke Prabowo Subianto," kata Adi.
0 Komentar