Panen padi ini yang dikunjungi Ganjar Pranowo dan
Presiden Jokowi tersebut adalah awal dari panen raya 1 juta hektare lahan padi
di Indonesia.
Ganjar Pranowo secara tegas mendukung Indonesia untuk menjadi Lumbung - Pangan Dunia.
Setelah kegiatan, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Presiden sangat memperhatikan hasil panen terutama padi dan harganya.
Dia
juga mengungkapkan, mereka membahas skema harga padi atau gabah kering panen
dan simulasi untuk menentukan harga padi hingga beras.
Skema dan simulasi tersebut diharapkan dapat mendukung
mimpi Indonesia menjadi
"Tadi kami bicara skema yang paling menguntungkan
untuk petani kira-kira harga berapa. Maka ada dari Kementan, Kemenhan tadi
ikut, juga ada dari Badan Pangan" ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo juga mendukung adanya simulasi untuk
menentukan harga padi hingga beras.
Usulan itu sempat disampaikan Badan Pangan, agar harga di
pasaran, khususnya untuk beras, tidak melambung tinggi.
"Badan Pangan tadi juga menyampaikan untuk dibuatkan satu simulasi. Simulasi
inilah yang nantinya akan dipakai untuk penentuan"
"Berapa sebenarnya harga di tingkat petani yang layak,
agar masyarakat nanti tidak merasa berat untuk membeli harga berasnya"
ujar Ganjar Pranowo.
Sementara Presiden Jokowi menyampaikan, pemerintah sedang
menghitung harga ideal gabah kering panen di tingkat petani.
Setelah perhitungan selesai, harga ideal akan diumumkan
kepada masyarakat.
"Pemerintah sedang menghitung, dan akan segera
diumumkan oleh Badan Pangan harga GKP-nya harusnya berapa" katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan,
kunjungan Presiden itu adalah bentuk perhatian pemerintah kepada petani.
Khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani,
sekaligus mengawali panen raya 1 juta hektare lahan padi.
"Dari data saya cukup besar. Produksi kami pada bulan
Februari 6,28 juta ton gabah kering giling, dan beras sekitar tiga jutaan ton
lebih" ungkapnya.
0 Komentar