Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Apalagi jika Ganjar Pranowo membutuhkan pendamping yang bisa menghimpun suara di kalangan warga Nahldatul Ulama atau nahdliyin.
“Erick Thohir terasosiasi dengan NU. Jika capres seperti
Ganjar ingin mencari suara NU maka Erick Thohir masuk
dalam pertimbangan,” terang Djayadi.
Seperti diketahui Erick Thohir menjadi
calon dari kalangan nahdliyin terkuat saat ini menjelang pilpres 2024
mendatang. Ia adalah Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee
(SC) Panitia Harlah ke – 100 NU.
Nama Erick Thohir telah dikenal oleh
nahdliyin sebagai pemimpin yang berkontribusi besar dalam menyukseskan
perhelatan berbagai acara peringatan 100 abad NU. Di samping itu, menteri
terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini juga sangat berkontribusi menggerakkan
roda perekonomian para nahdliyin melalui berbagai program kolaborasi.
Program ini salah satunya adalah pendirian 250 Badan Usaha
Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu terdapat
juga program Santripreneur, Pesantrenpreneur dan Pertashop khusus Pesantren
dari Erick Thohir.
Secara perolehan elektbilitas, Erick Thohir juga
menempati pilihan teratas jika dibandingkan dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim)
Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Berdasarkan hasil
survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) priode 1-7 Maret
2023 Erick Thohir memiliki elektabilitas
sebesar 9,5 persen.
Sedangkan Khofifah Indar Parawansa hanya mendapat 1,9 persen
terpuruk di bawah Muhaimin Iskandar 1,3 persen. Terakhir, Djayadi
mengatakan Erick Thohir juga tidak terafiliasi
dengan partai manapun sehingga lebih leluasa dalam bergerak menghimpun suara
dan dukungan.
“Cenderung lebih bebas itu kan Pak Erick Thohir.
Pak Erick Thohir tidak ada beban karena
tidak ada partai sekarang,” pungkas Djayadi.
0 Komentar