Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) merencanakan pembangunan jalan IKN yang akan memiliki fungsi ganda. Selain untuk transportasi darat, jalan tersebut dirancang bisa sekaligus untuk pendaratan moda transportasi udara, pesawat.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat menyebutkan rencana jalan untuk pendaratan pesawat tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang juga merencanakan konsep mirip.
Danis mengatakan bakal ada jalan arteri primer di IKN yang dipertimbangkan bisa digunakan sebagai pendaratan pesawat.
"Kami memikirkan jalan arteri primer (IKN), itu kami pertimbangkan sebagai runway pesawat. Itu panjangnya 1-2 kilometer," ujarnya, dikutip Minggu (15/1/2023).
Dia juga klaim bahwa pihaknya akan memilih lokasi tertentu di IKN agar bisa difungsikan sebagai landasan pacu pesawat. Namun begitu, Danis menyatakan bahwa belum ada rincian soal lokasi mana saja yang berpotensi sebagai runway pesawat tersebut.
Selain itu, Danis menambahkan bahwa jalan yang nantinya bisa jadi landasan pacu pesawat di IKN akan didesain bebas kabel listrik. Dia mengatakan sistem kelistrikan akan didesain berada di bawah tanah dan disimpan dalam sebuah boks atau disebut sebagai multi-purpose utility tunnels (MUTs).
"Di jalan-jalan itu nanti multi-tunnels untuk utilitas. Jadi nanti nggak ada kabel, ya ada, tetapi sementara karena box-nya belum jadi," paparnya.
Seperti diketahui, Kepala Otoritas IKN (OIKN), Bambang Susantono mengatakan saat ini sektor infrastruktur dan utilitas yang paling banyak diminati oleh investor. Setelah itu, mixed used dan komersial, perumahan, jasa konsultan, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintah serta teknologi.
"Kami yakin infrastruktur di IKN yang menjadi fokus tahun 2023 dapat berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat," ujar Bambang dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (15/1/2023).
Bambang juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk mendatangkan investor ke IKN karena sesuai komitmen pemerintah yang tidak mau membebankan APBN dalam pembangunan IKN.
"IKN sangat penting untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Bahkan tak hanya Indonesia yang akan merasakan dampak ekonomi dari IKN, Malaysia juga sebagaimana yang disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia," jelas Bambang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima 11 LOI investor Malaysia untuk membangun IKN pada Senin (09/1/2023) di Istana Kepresidenan Bogor. LoI tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN.
Dengan masuknya 11 LOI dari Malaysia, hingga saat ini sudah ada 71 investor yang telah menyerahkan LOI. Adapun, tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari pemerintah.
Sebelas investor dari Malaysia tersebut berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor, antara lain pengelolaan sampah (waste management),infrastruktur telekomunikasi,properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce. Hal ini menandakan perkembangan minat investasi swasta di IKN cukup signifikan.
0 Komentar