Menteri Investasi/Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan sebenarnya Softbank batal investasi di Ibu Kota Negara (IKN), adalah karena proposal yang ditawarkan Softbank dianggap merugikan Indonesia. Hanya menguntungkan dari sisi Softbank saja.
"Softbank ini sudah bertemu dengan Bapak Presiden, dan beberapa kali saya ikut. Proposal yang ditawarkan, untung bagi dia tidak untung bagi negara. Dan kami tidak mau didikte," kata Bahlil dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12/2022).
Bahlil menyebut, dalam mencari model investasi pihaknya akan terus berupaya untuk mencari investasi yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
"Jadi kita mencari model investasi yang adil, artinya yang investornya hidup tapi negaranya juga tidak dibuat berat. Win win," ujarnya.
Bahlil mengungkapkan sampai dengan saat ini sudah ada beberapa negara investor yang bersedia berinvestasi di IKN, di antaranya Uni Emirat Arab, Cina, beberapa negara di Eropa, Taiwan, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, pada tahun 2020 lalu, Softbank Corp dikabarkan akan berinvestasi sebesar US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun di IKN. Kabar ini disampaikan oleh Menko Luhut Pandjaitan.
"Karena dia (Masayoshi) desak saya terus, dia mau investasi hampir US$ 100 miliar. Menurut saya too good to be true," ujar Luhut, (11/3/2022).
0 Komentar