Indonesia telah mendapatkan kepercayaan Pemerintah Fiji untuk menjadi Ketua Bersama (Co-Lead) Kelompok Pengamat Multinasional pemilihan umum (pemilu) Fiji. Rangkaian kegiatan telah dilaksanakan pada pekan ketiga Desember 2022.
Indonesia menjadi pengamat bersama India dan Australia. Ketiga negara mengkoordinasikan sekitar 90 orang pengamat pemilu dari 16 negara dan dua organisasi regional, yaitu Pacific Islands Forum dan Melanesian Spearhead Group.
Fiji, yang terletak di kawasan Pasifik telah menggelar pemungutan suara pada Rabu pekan lalu. Sebanyak 2.071 tempat pemungutan suara (TPS) menampung sekitar hampir 700 ribu penduduk. Hasil akhir diumumkan pada Ahad (18/12/2022).
"Tim pengamat Indonesia telah melaksanakan kegiatan pengamatan secara langsung di beberapa TPS di ibu kota Suva dan wilayah pedesaan di distrik Lautoka, bagian Barat Fiji," tulis keterangan KBRI Suva pada Senin.
Adapun tim pengamat Indonesia termasuk Duta Besar Muhsin Syihab. Pada pemilu 2022 Fiji tercatat 693.915 pemilih terdaftar dari total populasi yang berjumlah sekitar 925 ribu jiwa. Persentase pemilih terdaftar yang melakukan pemungutan suara tercatat mencapai 68,3 persen.
Dalam keterangan KBRI Suva, petahana Fiji First, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Josaia Voreqe Bainimarama berhasil memimpin perolehan suara dengan jumlah sebesar 42,55 persen. Kemudian diikuti oleh partai oposisi The People's Alliance sebesar 35,83 persen dan beberapa partai lain dengan persentase suara lebih kecil.
Pemerintahan baru Fiji akan ditentukan oleh sejauh mana partai-partai tersebut dapat menyusun koalisi untuk menguasai mayoritas kursi parlemen. Undangan Pemerintah Fiji untuk menjadi pengamat pemilu ini menunjukkan adanya kepercayaan tinggi Pemerintah Fiji kepada Indonesia untuk turut berkontribusi dalam proses demokrasi di negara tersebut.
Indonesia tercatat telah tiga kali berperan sebagai pengamat pemilu Fiji. Sebelumnya Indonesia juga pernah mendapatkan kepercayaan yang sama pada pemilu Fiji tahun 2014 dan 2018.
0 Komentar