Program SMKN Jawa Tengah (Jateng) yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sukses membawa SDM lokal bekerja di luar negeri. Salah satunya Rafli Saputro (25) yang sukses bekerja di Jepang.
Awalnya, pria asal Kudus itu tak pernah berfikir bisa bekerja karena perekonomian keluarga belum dapat mengantarkannya ke jenjang pendidikan. Namun, Rafli pun akhirnya punya harapan setelah berhasil diterima di sekolah gratis untuk siswa kurang mampu, SMKN Jateng Kampus Pati.
Bagi Rafli, SMKN Jateng adalah awal dari pengembaraan hidupnya di Negeri Sakura bermula. Rafli mengatakan, dirinya tak mungkin bisa seperti bekerja di Jepang jika tidak bersekolah di SMKN Jateng.
"Sebuah sekolah yang dibangun Bapak Gubernur Ganjar Pranowo, yang khususnya untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu seperti saya," ujarnya.
"Tanpa sekolah ini mungkin saya hanya jadi kuli dengan gaji pas-pasan. Tapi alhamdulillah, di SMKN Jateng yang semua ada di sini, masa depan kami cerah," sambung Rafli.
Rafli mengaku tak pernah kesulitan mencari kerja, hingga kini bekerja di Jepang. Bahkan di usianya yang 25 tahun itu, Rafli telah menopang ekonomi keluarganya.
Rafli pun menitipkan rindunya untuk orang tua tercinta dan teman-teman sekolahnya yang juga telah bekerja di berbagai perusahaan. Dia juga berterima kasih kepada Ganjar yang telah mendirikan program SMKN Jateng itu.
"Matur nuwun (terima kasih) Pak, sudah membuat sekolah yang mengubah hidup saya dan keluarga saya selamanya. Matur nuwun juga untuk bapak ibu guru SMK Jateng, panjenengan luar biasa," tutur Rafli.
Sumiyatun, ibu dari Rafli pun tak kuasa menahan haru ketika melihat nasib sang anak. Sumiyatun mengaku senang dan bahagia melihat Rafli bisa bekerja di Jepang serta membantu kedua orang tua.
"Sekarang kerja di Jepang, alhamdulillah tiap bulan kirim uang, sudah beli tanah dan renovasi rumah. Terharu, bangga, bersyukur nikmat. Sudah mengubah kondisi keluarga," ujarnya di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jateng.
Menurut Sumiyatun, SMKN Jateng adalah bukti bukti kepedulian Ganjar dalam bidang pendidikan. Bukan hanya sistem dan kurikulumnya, tapi juga memberi kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan gratis.
"Ya tidak bisa ngomong, saya bangga. Wong, waktu lulus SMP itu bapaknya tidak kerja jadi tidak ada biaya. Dan, Rafli bisa sekolah di SMKN Jateng dari Pak Ganjar. Sekolahnya gratis tidak ditarik biaya apapun. Sekolahnya berhasil mendidik anak-anak dengan baik, kedisiplinannya juga baik," imbuhnya.
Sementara itu, Ganjar mengaku senang program SMKN Jateng bisa berjalan untuk siswa kurang mampu. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi SMKN Jateng Kampus Pati.
"Mereka rata-rata orang tuanya buruh, petani, buruh tani, pedagang di pasar, pedagang keliling. Mudah-mudahan manfaat lah," kata Ganjar, Rabu (7/12).
Ganjar pun mengaku senang karena para siswa sudah punya gambaran masa depan. Ganjar berharap, semua siswa SMKN Jateng bisa sukses, bekerja di luar negeri, dan membanggakan orang tua serta bangsa Indonesia.
"Siswanya semangat, saya senang banget dia mengerti bagaimana dia harus menyiapkan dirinya untuk masa depannya," kata Ganjar.
0 Komentar