Presiden Joko Widodo yakin Indonesia akan tumbuh maju di tengah dunia yang suram dengan kerja sama seluruh elemen bangsa, termasuk keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11/2022).
"Dengan dukungan keluarga besar Muhamamdiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia," kata Jokowi, dikutip dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengungkapkan, Muhammadiyah dan Aisyiyah mempunyai peran dalam menangani pandemi Covid-19 dengan menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang mengedukasi, mengobati, dan memberikan vaksin kepada masyarakat.
Jokowi juga mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah di sektor pendidikan melalui lebih dari 170 perguruan tinggi, 1.364 SMA/sederajat, 1.826 SMP, 2.817 SD, 20.233 TK, PAUD, dan kelompok bermain, serta 440 pondok pesantren yang dinaungi Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Melalui lembaga pendidikan ini, saya mengharapkan peran sentral Bapak Ibu sekalian untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi," kata Jokowi.
"Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian, sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam," imbuh dia.
Dalam sambutannya, Jokowi juga mengaku merasa terhormat dapat hadir dan bersilaturahmi dengan para kader Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam pembukaan muktamar hari ini.
Ia menyebutkan, karena rasa hormatnya kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah, ia memilih pulang lebih dulu dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bangkok, Thailand, yang semestinya baru selesai pada Sabtu sore.
"Karena hormat saya, respek saya, terhadap undangan dari PP MUhammadiyah dan PP Aisyiyah, maka saya pulang duluan, mendahului pemimpin-pemimpin yang lain supaya bisa berjumpa dengan Bapak Ibu semuanya," kata Jokowi.
0 Komentar