Perwakilan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Cina, Pan Jiang, mengatakan pihaknya sering berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
“Bulan lalu Bapak Jokowi baru melawat ke Cina, dan menjadi pemimpin negara pertama yang datang ke Cina setelah pandemi Covid-19. Ini mencerminkan kerja sama yang baik. Dia juga berkali-kali meninjau pembangunan KCJB,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 5 Agustus 2022.
Menurut dia, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga berjanji mendorong pelaksanaan proyek infrastruktur kereta cepat. KCJB merupakan proyek simbolis bagi Cina dan pertama kalinya negara panda mengekspor teknologi dan penerapan engineering.
“Bagi Presiden Xi Jinping proyek KCJB sangat penting dan memberikan arahan yang penting untuk proses pembangunan,” tutur Pan Jiang.
Selain itu, Pimpinan NDRC, Pan Jiang berujar, berkali-kali berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membicarakan kesulitan dalam pelaksaan proyek KCJB. Pan Jiang yakin dengan dukungan dua negara proyek bisa berjalan dengan baik.
“Kita pasti bisa mengatasi kesulitan, dan 91 persen pembangunan jalan sudah selesai, serta 13 terowongan sudah selesai dibuat,” kata Pan Jiang.
Pada Jumat, 5 Agustus 2022, pengiriman perdana rangkaian kereta cepat (EMU) dan kereta inspeksi (CIT) mulai dilakukan dari Cina ke Indonesia.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan pengiriman perdana yang menandai sejarah antara kedua negara.
“Karena ini adalah pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari Tiongkok ke luar negeri,” ujar dia.
Dwiyana mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hadir sebagai wujud nyata dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Cina.
Proyek ini, kata dia, merupakan bagian dari program strategis nasional di bidang infrastruktur yang diamanatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Xi Jinping untuk membangun konektivitas masa depan yang andal nyaman dan modern.
Saat ini, Dwiyana melanjutkan, progres investasi dari proyek KCJB mencapai 85 persen. Masih menyisakan beberapa pekerjaan, penyelesaian tunnel dua, kemudian pre loading, track laying, dan tentunya juga penyelesaian stasiun.
Sebagai pionir dari kereta cepat khususnya di Asia Tenggara, menurut dia, kehadiran KCJB ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Proyek ini diharapkan membuat konektivitas antara Jakarta-Bandung semakin cepat.
“Pilihan masyarakat juga akan semakin banyak, khususnya untuk moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti kereta api cepat ini,” kata Dwiyana.
0 Komentar