Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengemukakan cara pemerintah menjaga laju inflasi nasional agar tidak memicu kenaikan harga barang. Sehingga daya beli masyarakat terjaga dan ekonomi nasional bisa to the moon.
Berbicara dalam Dialog Economic Update, Suahasil mengemukakan sampai saat ini angka inflasi masih relatif terkendali di angka 4,9%, apalagi jika dibandingkan negara-negara tetangga yang mencatatkan inflasi yang lebih tinggi.
"Di dalam inflasi kita ada beberapa harga yang meningkat, terutama pangan. Tapi inflasi menjadi salah satu game changer kita. Kita harus menjaga inflasi jangan naik terlalu cepat, supaya pemulihan ekonomi berjalan sepanjang mungkin," kata Suahasil, Selasa (9/8/2022).
Suahasil mengemukakan beberapa negara lainnya memang terdampak dengan kenaikan harga komoditas di sektor energi. Namun bagi Indonesia, ada beberapa komponen energi yang harganya masih diatur oleh pemerintah seperti tarif listrik, LPG, hingga harga bahan bakar minyak (BBM).
"Karena kalau harga internasional meningkat, harga dalam negeri juga meningkat," jelasnya.
Namun, pemerintah berusaha menahan agar kenaikan harga internasional tidak ikut berdampak pada harga di dalam negeri. Salah satunya, dengan menambah alokasi subsidi energi yang juga berasal dari berkah penerimaan kenaikan harga komoditas.
"Kita tahan dengan subsidi dan kompensasi. Inflasinya kita beli dari windfall revenue karena harga komoditas naik, kita pakai untuk membayar kompensasi dan subsidi. Makanya mencapai Rp 502 triliun," jelasnya.
Dengan demikian pada kuartal II, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,44%, jauh di atas ekspektasi pemerintah sendiri maupun pelaku pasar. Simak perekonomian Indonesia terkini dalam infografis berikut!
0 Komentar