Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap suspek cacar monyet di Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rei Rondonuwu menyampaikan, hasil negatif ini berdasarkan dari pemeriksaan cairan lesi kulit suspek cacar monyet dan pemeriksaan usap orofaring.
“Semuanya menunjukan hasil negatif, hasil dari lesi kulit negatif,” terang Maxi saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Minggu (7/8).
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengumumkan ada 9 kasus suspek cacar monyet di Indonesia. Ditambah 1 kasus suspek di Jawa tengah maka total ada 10 kasus suspek di Indonesia.
Namun, setelah menjalani dua kali tes yaitu dengan pemeriksaan usap orafaring dan pemeriksaan cairan lesi kulit, semua pasien suspek dinyatakan negatif.
Maka, sampai saat ini belum ada kasus positif cacar monyet yang di konfirmasi di Indonesia.
“Iya betul sekali, Indonesia zero cacar monyet,” terang Maxi.
Untuk diketahui, cacar monyet merupakan penyakit akibat infeksi virus monkeypox yang menyebabkan penderitanya mengalami ruam akut seperti papula (jerawat menonjol), vesikel atau pustule (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemi atau negara selain afrika.
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global karena telah menyebar dengan sangat cepat di luar daerah wilayah endemi.
Sejauh ini, sudah ada lebih dari 75 negara yang melaporkan ada lebih dari 25.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di seluruh dunia.
0 Komentar