Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek empat lokasi di Kabupaten
Wonogiri yang terdampak gempa Bantul. Ganjar memberikan atensi khusus terhadap
sekolah yang terdampak gempa.
Empat lokasi yang dikunjungi Ganjar hari ini
adalah SMK N 1 Pracimantoro, Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, SMP N 1
Giriwoyo, dan ke rumah warga yang terdampak di Desa Dlepih, Kecamatan
Tirtomoyo.
Di Desa Dlepih, Ganjar mengecek rumah Katimin
(83) warga Dusun Karakan RT 02 RW 07 yang dapur rumahnya roboh akibat gempa
pada Jumat (30/6/2023) lalu. Selain dapur, bangunan yang digunakan untuk
membuat bata juga ambruk.
"Ini sudah dikerjakan (dapur), materialnya
sudah tersedia. Kebetulan tuan rumahnya pembuat bata. Pak Dandim dan Pak
Danramil juga langsung turun. Timnya membantu perbaikan rumah ini," kata
Ganjar kepada wartawan di Dlepih, Senin (3/7).
Ganjar memberi perhatian khusus terhadap sekolah
yang terdampak gempa. Di antaranya SMK N 1 Pracimantoro dan SMP N 1 Giriwoyo
yang baru saja ia kunjungi. Adapun di Desa Dlepih hanya ada satu rumah yang
rusak dan sedang diperbaiki.
"Untuk sekolah, sudah kita minta audit
konstruksinya. Dengan begitu kita bisa segera mengetahui mana yang direnovasi
atau barangkali harus dirobohkan karena berbahaya. Nanti teman-teman akan
melakukan asesmen," ujar Ganjar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Trias Budiono mengatakan ada
laporan tambahan akibat gempa Bantul, yaitu lima rumah rusak di Pracimantoro.
"Lima rumah yang dilaporkan itu rusak
ringan. Bentuk kerusakannya genting melorot dan plafon jebol. Jadi saat ini ada
197 rumah yang terdampak gempa," kata Trias.
Selain 197 rumah, BPBD mencatat ada 19 fasilitas
umum (fasum) yang terdampak gempa. Di antaranya 2 SMP, 1 SMK, 3 masjid, 2 balai
desa, 3 balai dusun dan 1 pos ronda.
Sementara, kerugian dan kerusakan akibat gempa
di Wonogiri mencapai Rp 1,4 miliar.
0 Komentar