Gubernur
Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp
196,7 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan dan berbagai kelompok lapisan
masyarakat. Bantuan tersebut diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Grobogan.
Bantuan akan disalurkan melalui 12 dinas dan
instansi di bawah Pemprov Jateng seperti, Biro Bangda, Dispermades, Disperakim,
Disporapar, Dinas ESDM, Dinas Sosial, Biro Kesra, Dinas LH dan Kehutanan, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Disnakeswan, Bank Jateng, dan Badan Kesbangpol. Hal
tersebut diungkapkan olehnya saat menyerahkan bantuan secara langsung di Taman
Hijau Kota, Kabupaten Grobogan, Jateng, hari ini.
Ganjar pun berpesan kepada dinas terkait untuk
menyalurkan bantuan ini sebaik-baiknya. Hal itu juga perlu diimbangi dengan
memperketat pengawasan sehingga tidak ada yang dikorupsi.
"Reguler
bantuan yang kita berikan mulai dikerjakan. Maka saya titipkan kepada mereka
kualitasnya mesti bagus, ada yang mengawasi, dan tidak boleh ada yang
dikorupsi," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar turut mengingatkan
Pemkab Grobogan terkait potensi kekeringan dan krisis pangan yang disebabkan
oleh pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal (El Nino). Ia meminta agar
semua bergerak melakukan reboisasi dan penanaman sehingga potensi bencana itu
tidak terjadi.
"Siapkan juga cadangan-cadangan pangan kita
agar kemudian kita betul-betul siap melayani masyarakat karena kalau pasokannya
berkurang biasanya harganya akan naik, inflasi akan tinggi," jelasnya.
Di samping itu, pihaknya akan menyiapkan
skema-skema bantuan untuk mengatasi potensi dari dampak El Nino. Ganjar akan
mendorong bantuan ini pada pembahasan APBD perubahan bersama DPRD.
"Saya ingatkan juga termasuk penyakit yang
akan muncul termasuk kebakaran hutan. Ini agak complicated maka masing-masing sektor
saya mintakan untuk betul-betul semua siaga penuh," ungkapnya.
Ia pun turut meminta agar perbankan membantu
para petani kalau gagal panen terjadi.
"Bahkan tadi perbankan juga kita mintakan
untuk perhatikan para petani karena kemungkinan gagal panen dan sebagainya.
Skema kredit yang lebih mudah, yang lebih murah, itu perlu diantisipasi oleh
mereka," tutupnya.
0 Komentar