Definition List

header ads

Banyak Pihak Sudutkan Ganjar Terkait Batalnya Piala Dunia U-20 Padahal ini Sebab Utamanya!


Negara kita adalah negara demokrasi, pantas hal kecil membutuhkan musyawarah. Tapi jangan lupa untuk saling menghargai pendapat satu sama lain. Sulit memang, apalagi pendapatnya bertentangan dengan kita. Tapi harus tetap dilakukan demi hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Berhari-hari ini, Piala Dunia U-20 dan polemiknya berhasil menyita atensi publik. Cerita tentang batalnya Indonesia menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola kelas internasional itu, masih bergulir hingga detik ini.

Apalagi pasca FIFA mengeluarkan rilis tentang Piala Dunia U-20 yang tidak jadi diselenggarakan di Indonesia, semua keos. Rakyat saling menyalahkan, emosi meluap-luap, padahal alasan disana sudah disebutkan perihal Kanjuruhan yang menjadi alasan utama dibalik pembatalan tersebut.

Tapi banyak oknum yang menggunakan kabar itu demi kepentingan golongan mereka masing-masing. Hingga Sebagian besar masyarakat ikut terprovokasi tanpa terkecuali para pemain timnas juga ikut tersulut emosinya.

Itu hal yang wajar, dan lumrah terjadi karena itulah bentuk ekspresi dan reaksi mereka sekaligus pelampiasan dari rasa kecewa tadi. Di waktu seperti ini, kepala panas tidak mudah didinginkan, semua penjelasan masih mental hingga datang jawaban dari Erick Thohir sebagai ketua PSSI yang diutus presiden Joko Widodo untuk melakukan lobbying terhadap FIFA.

Dalam penuturannya, Erick membeberkan apa penyebab utama FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Pildun U-20 itu. Erick memaparkan pernyataan resmi FIFA dalam laman officialnya.

Ia menyebut pasca kejadian kanjuruhan, FIFA ingin tahu bagaimana perkembangan evaluasi yang dilakukan PSSI terhadap standarisasi stadion dari masalah keamanan. Inspeksi stadion sendiri sudah dilakukan selama seminggu terhitung dari 21-27 Maret, penilaian verifikasi lapangan yang dilakukan FIFA tersebut memang bersifat tertutup.

Namun kawan, setelah adanya penilaian yang dilakukan sebelum laga tersebut, FIFA memutuskan untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia dalam Pildun U-20 dengan alasan utamanya tragedy Kanjuruhan.

Artinya, hasil verifikasi FIFA menunjukkan bahwa stadion di negara kita belum memenuhi standar FIFA. Bukan berarti PSSI dan pemerintah tidak mengupayakan standar-standar yang ditetapkan FIFA, tapi soal keamanan sendiri stadion masih banyak kekurangan.

Ya, bisa dilihat dari kejadian Kanjuruhan banyak hal di sana yang luput diperhatikan oleh ketua PSSI lama, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

Dengan begitu Erick menjelaskan dengan tegas bahwa faktor utama yang menyebabkan pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Indonesia, bukan soal penolakan Israel melainkan karena keamanan.

Pertimbangan FIFA begitu mendasar, bagaimana penonton menjadi prioritas utama baik dalam keselamatan dan keamanannya di luar maupun di dalam stadion. FIFA ingin menjamin para penonton ini, dari datang hingga pulangnya mereka ke rumah selamat.

Itu yang membuat Erick sedih, karena PSSI belum bisa mewujudkan stadion dengan standarisasi FIFA secara keseluruhan.

Tapi kenapa sampai sekarang, provokator masih berseliweran isu penolakan Israel yang menjadi alasan utama pembatalan Pildun U-20 di Indonesia? Bahkan tak sedikit dari mereka membicarakan tentang mimpi anak bangsa.

Ya, itulah barisan provokator, yang ingin memperkeruh suasana. Jangan tepengaruh cuitan oknum-oknum seperti itu, kawan. Kesedihan Erick murni karena belum berhasilnya PSSI untuk menembus standarisasi FIFA tentang keamanan selama pertandingan.

Lantas dengan begitu apa mimpi anak bangsa harus terkubur? Tidak! Sama sekali tidak! Jutru berawal dari penilaian FIFA ini, aku menjamin akan ada semangat baru dan gebrakan baru untuk kembali memperbaiki semuanya. Baik media dan SDM nya bisa kembali dirombak, dipebaiki, dan dipersiapkan lebih matang lagi.

Bahkan dalam rilis, FIFA menyampaikan akan terus hadir mendampingi PSSI untuk melakukan transformasi di bawah kepemimpinan Erick. Artinya, Indonesia dan tim garuda masih memiliki kesempatan besar untuk mengepakkan sayapnya.

Doa dan harapan pun terus mengalir, agar PSSI bisa bersinergi dengan anak bangsa untuk menitih prestasi dari sekarang bersama kepala barunya. Dari kanjuruhan sendiri, kita semua elemen negara harus ikut serta memperbaiki kualitas sepak bola di tanah air.

Dari segi pemain semakin dimatangkan kemampuannya, PSSI semakin memperkokoh internal, regulasi, sistem dan segala hal lainnya untuk menyongsong ajang sepakbola internasional lainnya. Begitu pula dengan masyarakat sebagai pendukung, baik yang menempati kursi tribun maupun di luar stadion, harus sportif dan bijak dalam bertindak.

Pastinya semua itu dilakukan demi terciptanya kedamaian dan kerukunan di atas hasil pertandingan. Seperti yang sudah di sampaikan pihak FIFA, tingginya standarisasi keamanan dan keselamatan dalam setiap stadion ini dilakukan demi menipiskan risiko dan hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Posting Komentar

0 Komentar