Definition List

header ads

Berantas Kemiskinan Ekstrem! Ganjar Ingin Membangun Bantuan Rumah Tidak Layak Huni!


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin Rapat Percepatan Intervensi Penurunan Kemiskinan Ekstrem di 17 Kabupaten dan Kota Prioritas di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, hari ini. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari musrenbang yang telah dilaksanakan pada minggu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengatakan ada 17 kabupaten dan kota yang diakselerasi untuk kemiskinan ekstrem. Adapun 17 kabupaten dan kota tersebut adalah Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri dan Wonosobo.

"Pertama, mulai dieksekusi beberapa program untuk intervensi kemiskinan ekstrem. Umpama tadi soal rumah tidak layak huni, jambanisasi dan air bersih," ujar Ganjar, dalam keterangan tertulis, Senin (27/3/2023).

Ganjar juga menitikberatkan percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dengan dengan membangun bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, air dan listrik untuk keperluan rumah tangga.

Diketahui, jumlah RTLH yang akan dibangun mantan anggota DPR RI itu untuk 17 kabupaten dan kota prioritas hasil musrenbang sebanyak 30.844 unit, jambanisasi 29.641 unit, listrik 16.079 unit dan air 36.139 unit.

Adapun rincian RTLH per kabupaten dan kota, yaitu Banjarnegara (482 unit), Banyumas (4.073 unit), Blora (4.180 unit), Brebes (402 unit), Cilacap (1.837 unit), Demak (1.790 unit), Grobogan (7.144 unit), Kebumen (530 unit), Klaten (51 unit), Magelang (1.063 unit), Pemalang (1.800 unit), Purbalingga (1.094 unit), Purworejo (434 unit), Rembang (1.888 unit), Sragen (1.312 unit), Wonogiri (516 unit) dan Wonosobo (2.248 unit).

"Saya minta kawan-kawan concern di kemiskinan ekstrem saja agar kita bisa menangani dengan cepat. Paralel saja dengan penanganan yang sudah dianggarkan," terang Ganjar.

Untuk lebih mempercepat dan mengoptimalkan penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, Ganjar tidak hanya menganggarkan alokasi dari APBD, tetapi juga memanfaatkan bantuan dari pemerintah pusat.

Selain itu, Ganjar juga menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Tengah, CSR, filantropi hingga perusahaan swasta yang ada untuk membantu pembangunan.

"Satu, yang berdasarkan APBN, APBD segera dieksekusi. Kita mengintervensi dari BAZNAS dan CSR. Ini percepatan yang kita lakukan. Di luar itu kita akan bisa intervensi, mencarikan cara mulai dari BAZNAS, CSR dan sebagainya," kata Ganjar.

Sebagai informasi, sebelumnya Provinsi Jawa Tengah telah menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan wilayah (musrenbang) tahun 2023. Ganjar pun memimpin langsung seluruh musrenbang di setiap wilayah.


Posting Komentar

0 Komentar