Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tanamkan benih toleransi sejak dini kepada para siswa. Ia bahkan bekerja sama dengan Wahid Foundation untuk menggagas program Sekolah Damai untuk mendukung hal tersebut.
Hingga kini ada sebanyak 70 sekolah tingkat menengah atas di Jateng yang mengawalinya.
Selanjutnya program ini akan berfokus mengembangkan budaya damai melalui kebijakan dan praktik toleransi dengan melibatkan warga sekolah. Seperti siswa, guru, kepala sekolah, maupun komite.
Ganjar menilai Sekolah Damai yang diinisiasi Wahid Foundation ini selaras dengan program yang akan digagas oleh Pemprov Jawa Tengah, yaitu Program Sekolah Pro Toleransi dan Anti Kekerasan.
Dengan terbangunnya kerja sama tersebut, Sekolah Damai pada akhirnya semakin menguatkan program rintisan Pemprov Jateng. Oleh karena itu kerja sama keduanya penting sekali dilakukan.
“Program Sekolah Damai perlu kita dorong dan berkelanjutan agar anak-anak kita terbiasa berbicara perdamaian, tidak ada yang saling membully, terbiasa melakukan moderasi dalam banyak hal, termasuk membangun relasi positif antar mereka yang berbeda suku, agama, status sosial dan lainnya. Selamat untuk peluncuran Program Sekolah Damai Jawa Tengah ini,” ujar Ganjar.
Bukan tanpa alasan Ganjar membidik sekolah. Di lembaga itu ada guru yang rawan disusupi, sebab setiap ucapan dan tindakannya dipercaya murid. Penerapan Sekolah Damai di Jateng pun semakin memperlihatkan keseriusan Ganjar dalam menjaga keutuhan negeri ini.
Kedepannya Sekolah Damai ini juga akan mewujudkan pembiasaan sikap toleransi di lingkungan sekolah. Wujud interaksi damai ini antara lain menjenguk siswa yang sakit tanpa membeda-bedakan keyakinan atau agama.
Ganjar pun menginginkan, perwujudan budaya damai melalui program tersebut kedepannya tidak hanya diterapkan di sekolah menengah atas/kejuruan, tetapi bisa diterapkan secara menyeluruh di semua tingkatan sekolah di Jawa Tengah.
Bahkan, kalau harus, semua dinas terkait menerapkan budaya damai dalam konteks yang berbeda untuk mencegah tumbuh kembang intoleransi dan ekstremisme di lingkungan Pemprov Jateng.
Dalam kepemimpinannya, Ganjar telah banyak menunjukkan ketegasannya dalam memerangi segala bentuk radikalisme. Ia meminta kepada Komisi Aparatur Sipil Negara agar ASN yang terpapar paham intoleran dan radikalisme untuk dipecat lebih cepat.
Ganjar juga mengumpulkan seluruh kepala sekolah se-Jateng dan meminta mereka untuk bersumpah setia pada republik ini dengan menandatangani pakta integritas.
0 Komentar