Permasalahan pupuk bersubsidi yang menghilang atau dijual mahal saat musim tanam menjadi persoalan yang selalu ada. Untuk itulah petani diminta ikut melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi ini.
“Jika masih ada yang menjual pupuk bersubsidi dengan harga tidak subsidi segera laporkan ke saya. Ada bukti fotonya, maka akan saya datangi langsung agar tidak menjual pupuk subsidi dengan harga tidak subsidi,” tegas Gubernur Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Kebonagung Ngampel, Selasa 14 Februari 2023.
Ganjar Pranowo yang juga menyaksikan panen raya padi berharap, dengan panen yang sudah mulai ini bisa menjadi suplai sehingga harga bisa turun karena pasokan banyak.
Dikatakan dalam sepekan ke depan panen sudah banyak dilaksanakan di sejumlah daerah dan mudah-mudahan stok di pasaran semakin banyak.
“Tadi saya berbicang dengan petani dan tengkulak gabah. Hasil kali ini baik dan produktivitasnya tinggi, mencapai 7 ton per hektare. Bahkan ada yang bisa menghasilkan sampai 9 ton per hektare. Dengan demikian, akan semakin menambah stok yang ada,” imbuhnya.
Dengan banyaknya stok di pasaran, nantinya harga beras bisa ditekan lebih murah lagi sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Sementara tengkulak padi membenarkan jika hasil panen padi sekarang ini sangat baik dan produktivitas sesuai yang diharapkan.
“Di tingkat tengkulak, harga beras sudah turun. Satu kuintal seharga Rp550.000, padahal sebelumnya sempat Rp610.000 per kuintal,” ujar Umar, salah satu tengkulak gabah.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan berupa Pupuk NPK rendah clorh sejumlah 27,5 ton senilai Rp550 juta, benih jagung jenis hibrida sejumlah 600 kg senilai Rp29 juta, dan benih bawang sejumlah 3 ton senilai Rp120 juta.
0 Komentar