Sebagai kepala daerah sosok Ganjar Pranowo selalu menjadi sorotan.
Salah satunya kebiasaanya yang tidak ingin dibukakan pintu oleh pengawal atau ajudannya.
Ternyata Ganjar Pranowo memiliki alasan dibalik penolakannya untuk dibukakan pintu oleh pengawal meskipun ia seorang pejabat.
Ini berawal sejak tahun 2013 silam, dimana ia mulai banyak melakukan perjalanan dinas saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Setiap kali berdinas ia selalu dibukakan pintu saat naik maupun turun dengan jumlah pengawal yang banyak.
Namun, tak seperti kepala daerah pada umumnya yang banyak diikuti oleh pengawalan, Ia justru mengaku risih.
"Lama-lama saya risih, kemudian saya kasih tahu, emangnya saya orang yang tidak mampu buka mobil apa sudah mulai sekarang engga boleh," ujarnya yang terekam dalam video yang diunggahnya di akun Instagram
Bahkan, Ganjar Pranowo pernah mengalami peristiwa pahit saat ia berdinas.
Dimana ketika ia sedang tertidur didalam mobil tiba-tiba pintu mobilnya dibukakan.
"karena saya pernah kejadian, saya tidur nih ngantuk, ngantuk banget. Kepala saya nyandar ke pintu mobil, pas mobilnya ke acara nyampe, begitu mobilnya berhenti pintunya dibukakan. Lah saya jatuhlah," Ujarnya.
Karenanya, sejak kejadian itu ia tidak mau lagi untuk dibukakan pintu mobilnya.
"Sekarang enggak usah dibukain," katanya.
Pernah Marah Besar Karena Jembatan Timbang
Pada 2014 lalu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pernah kedapatan marah besar ke staf jembatan timbang di Subah Batang.
Hal itu dipicu dengan ulah oknum jembatan timbang melakukan pungli.
Ganjar pun buka suara atas aksinya marah-marah waktu itu.
"Lah itu kan nemu pungli, Seumpama kita nemu pungli ya, enaknya apa dimarahin apa dibilang maaf ya jangan ambil pungli gitu, masa kayak gitu? ," tanya ganjar Pranowo
Namun hal itu gak bisa dilakukan, ia mengaku perlu sedikit gas agar aksi pungli ini bisa diatasi
Rupanya, kemarahan Ganjar atas adanya praktik tak terpuji di jembatan timbang berbuah positif. Yaitu, kini, jembatan timbang di Jawa Tengah jauh lebih tertib.
Dikutip dari Tribun Jateng, kini sudah tak ada lagi aksi oknum melakukan pungli.
Kasi Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah X Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Joko Umboro mengatakan, pihaknya menilai aksi Gubernur Ganjar di Jembatan Timbang Subah Batang, menjadi pengalaman sekaligus momentum terhadap pengawasan pelaksanaan tugas di jembatan timbang.
“Pengalaman kejadian pada waktu pak gubernur, pak Ganjar Pranowo di Subah pada waktu itu memberikan shock therapy bisa dikatakan itu momentum terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam pengawasan,” kata Joko mengenang momen aksi Ganjar, ditemui di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, Senin (25/10/2021).
Di beberapa sudut jembatan timbang, BPTD telah memasang spanduk bernada larangan tidak melakukan pungli.
Hal itu sekaligus mengingatkan petugas, maupun penggguna kendaraan beban, agar tidak melakukan pungli.
Seperti yang tampak di Jembatan Timbang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Harapannya, petugas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor operasional (UPPKB) di wilayah tugasnya menanggalkan praktik pungli.
Sebab perilaku tersebut sama saja mengorbankan integritas sendiri, baik bagi masing-masing pribadi maupun instansi.
“Itu mencari keuntungan sedikit tapi menggadaikan marwah nama baik, pribadi dan institusi. Itu dapat ditinggalkan,” kata Joko.
Dari pantauannya, sejauh ini petugas UPPKB se-Jateng-DIY masih taat ketentuan dan aturan.
0 Komentar