Melalui Bantuan Desa (Bankeudes) yang dikelola Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disparakim), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah merenovasi 77.221 unit rumah tak layak huni (RTLH) sepanjang tahun 2022. Program tersebut turut membantu jutaan warga Jateng terentas dari kemiskinan dan bisa merasakan kehadiran rumah layak huni sesuai dengan standar keselamatan dan ketahanan bangunan.
Diketahui, sepanjang 2016-2022 Ganjar telah merenovasi total 1.269.056 RTLH. Adapun sumber pendanaannya berasal dari APBD Pemprov Jateng, APBD pemkab dan pemkot, APBN pemerintah pusat, Baznas Jateng dan kab/kota, serta sumbangan CSR dari berbagai perusahaan.
Ganjar menjelaskan pembangunan RTLH menggunakan dana dari berbagai sumber dengan tujuan besarnya mengentaskan kemiskinan. Setiap warga menerima jumlah yang berbeda-beda, mulai dari Rp 12 juta hingga Rp 50 juta tergantung sumber anggarannya.
"Bantuannya sudah diterimakan berupa material. Jadi tinggal membangun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).
Ganjar menyebut keberadaan rumah layak huni bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, meningkatkan kualitas derajat kehidupan warga yang berkeadilan, serta meringankan beban bagi masyarakat kurang mampu.
"Bicara rumah itu kan ada alas, lantai, dinding, kalau itu bagus skornya (indikator pengentasan kemiskinan) pasti naik. Tinggal ditambah jamban, ditambah air, tentu akan lebih bagus lagi," terangnya.
Manfaat program renovasi RTLH Ganjar itu salah satunya dirasakan oleh Sholikin. Buruh bangunan warga RT 6/RW 3 Dusun Lerep, Desa Lerep, Kabupaten Semarang itu mengaku tak menyangka rumahnya yang jelek kini layak ditinggali.
"Maturnuwun Pak Gubernur, sekarang rumah kami sudah bagus dan nyaman untuk ditempati. Setelah rumah kami direhab, kami merasa bahagia," ucapnya.
Hal senada disampaikan warga Dusun Lerep lainnya, Warsuli. Ibu yang tengah mengalami sakit lumpuh itu mengatakan bantuan Rp 12 juta dari pemprov telah membantunya mewujudkan impian untuk memiliki rumah yang layak.
Kepala Desa Lerep Sumaryadi menuturkan pihaknya menerima kucuran bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp 289 juta. Dari dana tersebut, sebanyak Rp 84 juta digunakan untuk pembangunan RTLH warganya sebanyak tujuh unit, atau masing-masing penghuni menerima bantuan Rp 12 juta.
"Bantuan ini sangat membantu desa, khususnya dalam upaya membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah agar dapat hidup lebih sehat dan sejahtera," imbuhnya.
Ganjar menjelaskan program pembangunan RTLH sudah tepat sasaran. Karena selain proses usulan dan pendataan, dilakukan pula proses verifikasi serta validasi.
Ganjar mengatakan pada 2022 lalu, Pemprov Jateng menuntaskan target 11.417 bantuan rehabilitasi RTLH. Realisasi target Pemprov Jateng melalui Disperakim itu mencapai seratus persen.
Untuk tahun ini, Ganjar menuturkan target di 2023 masih disandingkan dengan berbagai program dan kolaborasi untuk memaksimalkan pengentasan kemiskinan. Misalnya, dari CSR perusahaan dan penghimpunan zakat dari Baznas.
Ganjar pun menegaskan pihaknya tidak akan berhenti menggerakkan program sosial dan pengentasan kemiskinan. Menurutnya, kehadiran pemerintah sangat penting untuk membantu masyarakat.
0 Komentar