Sebagai pemimpin yang turut mengamalkan pengamalan Pancasila, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah mengamalkan sila ke 1 Pancasila yakni ketuhanan yang maha esa.
Salah satu makna dari sila ke 1 tersebut yakni mendukung penuh kegiatan keagamaan, tanpa pandang tebang pilih, yang penting agama tersebut diakui di Indonesia.
Atas dasar hal tersebut Ganjar Pranowo sudah menggunakan kekuasaannya untuk melaksanakan pengamalan Pancasila. Ganjar menghibahkan untuk bidang keagamaan dan pendidikan keagamaan tahun 2023 sebesar Rp 434.002.850.000.
Nominal tersebut akan diserahkan ke berbagai lembaga pendidikan keagamaan hingga rumah ibadah di Jawa Tengah.
“Ini bantuan keagamaan yang rutin kita berikan setiap tahun. Ada kelompok guru agama yang ada di Hindu, Kristen, Islam, yang hari ini bisa hadir, agama lain tadi tidak bisa hadir,” kata Ganjar di Kabupaten Sragen, Jateng, Senin (20/2/2023).
Penyerahan hibah dibagi dalam empat peruntukan. Sebanyak Rp 277.066.000.000 untuk 230.830 guru keagamaan, kemudian Rp 27.404.150.000 untuk 182.361 siswa sebagai Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Madrasah Aliyyah, lalu Rp 30.486.700.000 sebagai hibah keagamaan ke 790 lembaga, serta Rp 99.046.000.000 kepada 2.256 lembaga sebagai hibah pendidikan keagamaan.
Ganjar mengatakan, hal ini adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng kepada seluruh civitas yang bersangkutan, khususnya guru agama.
Menurut Ganjar, guru keagamaan telah punya peran penting dalam memberikan pendidikan kebhinekaan terhadap anak. Ganjar mengatakan, hal ini penting ditumbuhkan dalam diri anak agar generasi penerus memiliki nilai-nilain toleransi.
“Anak-anak kita itu pengen juga mendapatkan juga nilai-nilai dan ajaran yang bisa membikin mereka rukun, toleransi. Harapan kita pada guru-guru ini juga bisa mengajarkan tidak hanya agama, tapi juga hubungan antar manusia. Sehingga ke depannya kita akan menjadi warga yang lembut,” tandas Ganjar.
0 Komentar