Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 tetap terjaga. Keyakinan tersebut datang karena data ekonomi dalam negeri terlihat masih positif.
Lihat saja, Purchasing Managers’ Index Indonesia masih memperlihatkan kinerja positif dan berada pada level ekspansi 50,3.
"Ketergantungan kepada domestic market yang sangat dominan membuat Pemerintah juga optimis terhadap laju pertumbuhan ekonomi ke depan di tengah kondisi ekonomi global yang diprediksi akan diselimuti awan gelap," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu (10/12).
Keberlanjutan program restrukturisasi kredit bagi UMKM, bantalan fiskal sebagai sorb absorbent pada sektor energi, harmonisasi seluruh supply chain di sektor pangan, dan antisipasi sektor padat karya untuk mendukung para pekerja menjadi bagian dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi ke depan.
Dengan kebutuhan tenaga kerja sekitar 600.000 per tahun dan nilai yang diperkirakan akan terus meningkat, sektor ekonomi digital juga diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi 2023.
Dukungan pelatihan atau pendidikan untuk peningkatan daya saing di era ekonomi digital juga telah diberikan pemerintah.
Sektor pertanian yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar juga terus mendapatkan dorongan Pemerintah untuk terus berkembang, diantaranya melalui skema Kredit Usaha Rakyat.
Di level kawasan, hampir seluruh negara ASEAN saat ini memiliki pertumbuhan ekonominya di sekitar 5% secara tahunan, sehingga melalui intra ASEAN trade akan memiliki kemampuan untuk dapat saling menjaga dari penurunan demand luar kawasan.
Keunggulan stabilitas politik ASEAN yang tidak lepas dari kestabilan politik Indonesia, juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi ASEAN.
“Tentu tahun depan adalah pertaruhan Indonesia, karena kalau kita bisa menangani tantangan yang ada di tahun depan, maka kami berharap bahwa Indonesia bisa lepas landas berikutnya. Karena tantangan kita sudah dua tahun ini kita bisa survive, tinggal tahun depan lagi kita harus bisa bertahan dan pada saat itu tidak banyak juga negara yang bisa take off seperti Indonesia,” pungkas Airlangga.
0 Komentar