Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan menyalurkan ganti rugi terhadap bangunan yang hancur akibat Gempa Cianjur pada Senin, 5 Desember 2022. Ganti rugi diberikan agar masyarakat dapat kembali membangun rumahnya.
"Untuk perbaikan rumah, mulai dari rumah (rusak) ringan, sedang, berat yang sudah terverifikasi. Untuk rombongan pertama ini sekitar 8.000 yang nanti akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Desember 2022.
Berharap korban gempa Cianjur segera bangkit
Muhadjir mengatakan pemberian bantuan secara langsung oleh Jokowi ini agar masyarakat yang terkena musibah kembali bergairah Menurut Muhadjir, masyarakat bakal lebih semangat jika Jokowi terjun langsung.
"Kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup, mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, pihaknya memperkirakan ada 60 ribu rumah yang memerlukan perbaikan akibat guncangan gempa minuman rumah itu bakal mendapatkan bantuan setelah proses verifikasi di lapangan selesai dilakukan oleh Kementrian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR terjadi di Cianjur terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21. Hingga Rabu kemarin, 30 November 2022, BNPB menyatakan bencana tersebut telah memakan korban jiwa 328 orang dan masih ada 12 orang yang dinyatakan hilang.
Selain itu, BNPB juga mencatat terdapat 109.386 jiwa (39.521 KK) yang harus tinggal di penampungan. Untuk jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur, BNPB menyatakan telah mendata sebanyak 17.864 unit rumah, dengan rincian, rumah rusak berat 4.376, rusak sedang 5.306 dan rusak ringan 8.182.
BNPB juga menyatakan pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 16 hektare untuk menjadi tempat relokasi bagi korban Gempa Cianjur. Area relokasi itu diantaranya berada di wilayah Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Pemilihan lokasi itu merupakan rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena dinilai aman.
Warga yang nantinya menempati area relokasi itu nantinya tak lagi diperbolehkan untuk membangun rumah di area lama miliknya yang akan dijadikan area resapan air.
0 Komentar