Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut Pilpres 2024 miliknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bermakna multitafsir.
Yang pertama, dia menilai, ini bisa menjadi ucapan terima kasih Jokowi kepada Prabowo karena telah berjasa mendukungnya di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan selalu menang di Pilpres 2014 dan 2019 melawannya.
"Kedua, masuknya Prabowo ke pemerintahan Jokowi telah mengurangi dinamika politik di tingkat elite, sehingga memudahkan Jokowi melakukan stabilitas politik pascapilpres 2019. Ketiga, Jokowi membuka ruang kompetisi antara calon presiden dari KIB dan tentunya dari partainya sendiri yang disinyalir kuat akan mendukung Ganjar," kata Arifki dalam keterangan pers diterima, Rabu (9/11/2022).
Dia meyakini, Jokowi tidak ingin terlalu gamblang memberikan endorse terhadap satu nama saja di Pilpres 2024.
Sebab, pujian yang diberikan kepada Prabowo juga dilakukan kepada figur lain, seperti Airlangga Hartarto di beberapa kegiatan Golkar sebelumnya.
"Ini menunjukkan bahwa Jokowi memberi ruang kepada setiap menterinya bertarung di Pilpres 2024," jelas Arifki.
Dia mengamini, komentar Jokowi ini menjadi angin segar bagi para menteri lainnya untuk berpacu agar masuk ke dalam perbincangan Jokowi di berbagai forum. Langkah politik yang dilakukan oleh Jokowi menujukkan kekuatannya di Pilpres 2024.
Apalagi dengan munculnya Istilah jangan sembrono memilih capres di acara Golkar dan Perindo, sinyal bahwa Jokowi sedang memainkan posisinya sebagai King Maker.
"Siapa-siapa saja tokoh yang layak bertarung di Pilpres 2024 perlu memahami pekerjaan besar memimpin Indonesia. Salah satunya melanjutkan hal besar yang telah dibangunnya," tutur Arifki.
Dia meyakini, dari narasi yang dimainkan Jokowi, terlihat ada keterlibatan kepentingan dalam pencapresan 2024. Sebab, Jokowi sudah banyak membangun hal-hal besar, salah satunya dibidang infrastruktur.
"Dengan mendorong capres yang berpotensi melanjutkan pembangunan yang telah dilakukannnya, itu tentunya sah-sah saja," kata Arifki.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal Pemilihan Presiden 2024 saat hadir dalam HUT ke-8 Partai Perindro di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (7/11/2022).
Jokowi memprediksi Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menjadi Presiden.
“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta hadir.
Mendengar ucapan Presiden, Prabowo yang juga hadir dalam acara tersebut lalu berdiri dan memberikan hormat pada presiden.
0 Komentar