Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan vaksinasi booster kedua yang diterimanya hari ini berjenis Indovac. Vaksin tersebut merupakan buatan Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero).
"Vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu vaksin Indovac, produk 100 persen dalam negeri," kata Jokowi dalam keterangannya usai divaksin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 24 November 2022.
Jokowi menyebut vaksinasi booster kedua ini dibutuhkan agar imunitas dapat terjaga, sehingga bisa memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Presiden mengajak seluruh masyarakat, tenaga kesehatan, lansia, dan orang-orang yang memiliki interaksi tinggi untuk melakukan vaksinasi booster kedua.
"Karena sampai hari ini kita untuk dosis satu telah menyuntikkan 205 juta dosis, kemudian dosis kedua 172 juta dosis, untuk vaksin booster yang pertama telah disuntikkan 66 juta dosis, dan booster kedua memang masih kecil sekali, 730 ribu dosis vaksin," kata Jokowi.
Diklaim tidak ada efek samping
Setelah menerima vaksinasi booster kedua, Jokowi dijadwalkan langsung meninjau lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut efek samping Indovac tidak membuat Presiden kesulitan melakukan aktivitasnya.
Efek samping tidak terlalu parah, karena menurut Bey, vaksin Indovac yang disuntikan kepada Jokowi sudah teruji secara klinis dan mendapat Emergency Used Authorization (EUA) dari BPOM.
"Jadi Bapak Presiden Insya Allah langsung jalan ke Cianjur, supaya masyarakat juga yakin bahwa divaksin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Bey.
Bey mengatakan vaksin booster keempat yang Jokowi terima hari ini merupakan anjuran dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kementerian Kesehatan menganjurkan vaksinasi booster kedua November 2022 untuk masyarakat lanjut usia 60 tahun ke atas.
Pemberian vaksinasi booster kedua ini memiliki interval enam bulan dengan vaksinasi booster pertama.
0 Komentar