Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukacita atas musibah gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11).
"Atas nama pribadi, atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam. Belasungkawa atas terjadinya musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat," kata Jokowi saat meninjau lokasi gempa di Cianjur, Selasa (22/11).
Jokowi mengaku dirinya telah memerintahkan jajaran menteri hingga TNI/Polri untuk membantu membuka akses jalan yang terkena longsor hingga mengevakuasi para korban. Ia menyebut, akses jalan yang sempat tertimbun sudah bisa dibuka pada Selasa pagi tadi.
"Untuk korban-korban yang masih tertimbun, saya juga telah perintahkan agar itu didahulukan, evakuasinya, penyelamatan, didahulukan," kata dia.
Jokowi pun memastikan pemerintah akan memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak imbas gempa di Cianjur. Jumlah kompensasi bagi rumah yang rusak itu bervariasi.
Bagi rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta. Sementara rusak sedang sebesar Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
Ia pun mewanti-wanti agar rumah-rumah itu dibangun lagi dengan konsep standar bangunan antigempa bumi sesuai arahan Kementerian PUPR.
"Rumah-rumah yang kena gempa ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan anti gempa oleh Menteri PUPR. Tadi disampaikan BMKG bahwa gempa ini 20 tahunan. Jadi rumah antigempa," ujar dia.
Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 103 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat per Selasa pukul 09.55 WIB. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, sebanyak 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini. Kemudian sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
0 Komentar