Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tugas hakim konstitusi pada saat ini semakin berat.
Sebab, selain menegakkan keadilan konstitusi, hakim juga diharapkan melakukan upaya mitigasi dari dampak berbagai krisis dunia.
"Tugas Bapak, Ibu yang mulia, hakim konstitusi dan juga tugas kita bersama saat ini semakin sulit dan semakin berat," ujar Jokowi saat membuka World Conference on Constitutional Justice ke-5 yang disiarkan secara daring pada Rabu (5/10/2022).
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Demikian halnya kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Di tengah keadaan itu, dunia dikejutkan dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang turut mengacaukan rantai pasok perdagangan global. Sehingga, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial tak dapat terhindarkan.
"Saya yakin 119 negara yang hadir dalam konferensi ini harus berjuang menghadapi masalah yang sama. Bagaimana menghadapi krisis pangan, bagaimana krisis energi dan bagaimana menghadapi krisis finansial," tutur Jokowi.
"Kita harus bersama-sama berjuang untuk menghentikan perang dan membangun perdamaian. tetapi kita juga harus bersiap untuk memitigasi dan mengelola krisis dengan sebaik-baiknya," lanjutnya.
Dengan kata lain, Jokowi menegaskan, masing-masing negara pasti mencari titik sinergi antara constitutional justice dan penanganan krisis.
Jokowi pun berharap agar konferensi ini menjadi forum untuk bertukar pikiran dan bertukar pengalaman.
"Saya mengharap adanya langkah bersama lintas negara dalam membangun perdamaian dalam menangani krisis dan sekaligus dalam menegakkan constitutional justice," kata Jokowi.
"Di tengah menguatnya rivalitas antar negara baik di bidang militer maupun ekonomi, kita harus memperkuat rajutan persahabatan antar bangsa, kita harus mendorong jalinan kerja sama antar negara, kita perbanyak kolaborasi untuk mewujudkan stabilitas perdamaian dan kemakmuran dunia," tambahnya.
0 Komentar