Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menyederhanakan persoalan tragedi Kanjuruhan hanya pada bangunan stadion. Mahfud menyebut Jokowi sudah sejak awal mempersoalkan masalah penyelenggaraan dan gas air mata.
"Pak Jokowi tak pernah menyederhanakan masalah Tragedi Kanjuruhan hanya sekadar masalah bangunan yang lantainya menuju pintu keluar curam," kata Mahfud melalui pesan singkat, Jumat (7/10/2022)
"Pak Jokowi sejak awal sudah mengatakan bahwa ada masalah dalam penyelenggaraan sepak bola termasuk masalah penyemprotan gas air mata," lanjutnya.
Mahfud mengatakan Jokowi menyoroti semua hal sehingga meminta dibentuknya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Dia menyebut hal yang disorot mulai dari penggunaan gas air mata hingga regulasi penyelenggaraan pertandingan.
"Pak Jokowi mempersoalkan mengapa ada gas air mata, mengapa pintu tidak dibuka menjelang pertandingan usai, mengapa masalah pengamanan kisruh, bagaimana peran masing-masing pihak, dan mengapa regulasinya tidak ditaati. Itulah sebabnya Presiden mengeluarkan Kepres Nomor 19 Tahun 2022 tentang Pembentukan TGIPF," ujarnya.
Mahfud mengatakan Jokowi bicara soal bangunan karena saat itu baru selesai mengamati langsung kondisi Stadion Kanjuruhan. Mahfud mengatakan Jokowi sudah bicara soal regulasi penyelenggaraan pertandingan hingga solusi sebelum mengunjungi Stadion Kanjuruhan.
"Presiden menyorot tangga yang curam itu karena saat itu sedang melihat stadion Kanjuruhan sehingga masalah bangunan dan penjagaan stadion dikomentari di sana," jelasnya.
"Sebelum ke stadion itu masalah dan arahan penyelesaian cepat secara jangka pendek dan secara mendasar sudah disampaikan kepada publik dan dituangkan di dalam Kepres Nomor 19 Tahun 2022," imbuhnya.
Jokowi Tinjau Stadion Usai Tragedi Kanjuruhan
Jokowi sebelumnya meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Rabu (5/10). Jokowi berkeliling melihat sejumlah lokasi di stadion.
Jokowi kemudian mengungkap problem stadion tersebut. Dia menyinggung soal pintu stadion yang terkunci saat Tragedi Kanjuruhan terjadi hingga berujung 131 orang tewas.
Jokowi juga menyoroti tangga di stadion yang menurutnya terlalu curam. Menurutnya, inilah yang memperparah tragedi Kanjuruhan hingga membuat banyak korban jiwa berjatuhan saat gas air mata ditembakkan polisi seusai laga Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.
"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam ditambah kepanikan yang heboh," jelas Jokowi saat di Stadion Kanjuruhan Malang, seperti dilansir detikJatim, Rabu (5/10).
Jokowi mengatakan hasil investigasi secara lengkap nantinya akan diungkapkan TGIPF yang diketuai Menko Polhukam Mahfud Md.
0 Komentar